Gaji Menggoda, Solidaritas Karyawan Hancurkan Mimpi Perusahaan.

Newsmenit.com Bismillahirrahmanirrahim salam sejahtera untuk kalian semua. Di Blog Ini saya ingin membedah Technology, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari publik. Konten Yang Terinspirasi Oleh Technology, News, Indonesia, Dunia Gaji Menggoda Solidaritas Karyawan Hancurkan Mimpi Perusahaan Jangan berhenti teruskan membaca hingga tuntas.
Table of Contents
Pada tahun 2024, Meta menghadapi tantangan signifikan dalam ambisinya mengembangkan superintelligence. Sejumlah karyawan kunci, termasuk veteran dan rekrutan baru, memilih untuk meninggalkan perusahaan, meskipun Meta menawarkan kompensasi yang sangat tinggi.
Kepergian ini terjadi tak lama setelah CEO Mark Zuckerberg mengumumkan pembentukan Meta Superintelligence Labs (MSL), sebuah divisi yang bertujuan untuk menghadirkan personal superintelligence kepada semua orang. Namun, inisiatif ini tampaknya memicu ketidakstabilan internal dan eksodus talenta.
Menurut laporan Business Insider, setidaknya delapan pegawai Meta telah keluar dalam dua bulan terakhir. Mereka termasuk peneliti, insinyur, dan pimpinan senior produk. Juru bicara Meta menyatakan bahwa kepergian beberapa orang adalah hal yang normal untuk organisasi sebesar ini, dan mendoakan yang terbaik bagi mereka yang telah pergi.
Beberapa veteran yang meninggalkan Meta termasuk Bert Maher, yang bergabung dengan Anthropic setelah 12 tahun di perusahaan, dan Chi-Hao Wu, yang menjadi Chief AI Officer di startup Memories.ai setelah lima tahun di Meta. Wu mengungkapkan bahwa beberapa pekerja merasa kondisi kerja di Meta tidak stabil karena seringnya reorganisasi.
Selain veteran, rekrutan baru juga dengan cepat meninggalkan perusahaan. Avi Verma dan Ethan Knight, misalnya, kembali ke OpenAI kurang dari sebulan setelah bergabung dengan Meta. Beberapa mantan pegawai Meta lainnya juga bergabung dengan OpenAI, yang merupakan rival utama Meta dalam persaingan AI.
Kepergian para pegawai ini, terutama mereka yang telah membangun infrastruktur inti AI Meta, menimbulkan pertanyaan tentang strategi Meta dalam pengembangan superintelligence. Kedatangan pegawai baru dengan gaji besar juga dilaporkan memicu ketegangan internal.
Salah satu mantan pegawai Meta, Liu, berencana meluncurkan newsletter seputar pengembangan dan skala sistem AI. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun meninggalkan Meta, mereka tetap aktif dalam bidang AI.
Meta sebelumnya merekrut talenta dari OpenAI dan Google DeepMind. Beberapa mantan pegawai Meta sebelumnya ikut mengembangkan PyTorch, perangkat lunak open source yang populer untuk melatih AI, dan Triton, bahasa pemrograman untuk mengoptimalkan model AI.
Demikianlah informasi seputar gaji menggoda solidaritas karyawan hancurkan mimpi perusahaan yang saya bagikan dalam technology, news, indonesia, dunia Mudah-mudahan tulisan ini memberikan insight baru ciptakan lingkungan positif dan jaga kesehatan otak. Bagikan kepada orang-orang terdekatmu. semoga konten lainnya juga menarik. Terima kasih.
✦ Tanya AI