• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Garis Kemiskinan: BPS Jawab Isu, Jaga Citra?

img

Newsmenit.com Mudah mudahan kalian dalam keadaan sehat, Di Situs Ini saya mau menjelaskan berbagai aspek dari Economy, News, Indonesia, Dunia. Tulisan Ini Menjelaskan Economy, News, Indonesia, Dunia Garis Kemiskinan BPS Jawab Isu Jaga Citra Yuk

    Table of Contents

Pada tanggal 26 Agustus 2025, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, memberikan klarifikasi terkait perdebatan di media sosial mengenai garis kemiskinan di Indonesia yang dikabarkan mengalami penurunan. Amalia membantah dengan tegas bahwa BPS menurunkan standar garis kemiskinan untuk memperbaiki citra pemerintah.

Amalia menjelaskan bahwa garis kemiskinan nasional per Maret 2025 ditetapkan sebesar Rp 609.160 per kapita per bulan. Angka ini, menurutnya, harus diinterpretasikan dalam konteks rumah tangga, karena kesejahteraan sebuah rumah tangga ditentukan oleh pendapatan dan pengeluaran rumah tangga tersebut.

Ia mencontohkan, untuk keluar dari garis kemiskinan, sebuah rumah tangga harus memiliki pengeluaran di atas Rp 2,87 juta per bulan. Namun, ia menekankan bahwa rumah tangga dengan pengeluaran sedikit di atas angka tersebut, misalnya Rp 3 juta, tidak serta merta dapat dikategorikan sebagai kaya.

Amalia juga menyoroti pentingnya literasi statistik di masyarakat. Ia menyayangkan bahwa banyak orang ingin berpartisipasi dalam diskusi data, tetapi seringkali kurang tepat dalam membaca dan menginterpretasikan data tersebut. Ia menekankan bahwa garis kemiskinan dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan.

Data kemiskinan dihitung dua kali setahun melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilaksanakan pada bulan Maret dan September. SUSENAS tidak hanya menghasilkan data kemiskinan, tetapi juga indikator strategis lainnya seperti kemiskinan ekstrem, Rasio Gini, indeks modal manusia, rata-rata lama sekolah, angka melek huruf, hingga partisipasi sekolah.

Amalia menegaskan bahwa perhitungan garis kemiskinan sudah berdasarkan standar yang ditetapkan, yakni garis kemiskinan makanan dan non-makanan. Ia juga memberikan contoh bahwa seorang anak yang baru lahir dari keluarga miskin akan otomatis masuk kategori miskin.

Oleh karena itu, Amalia menekankan perlunya meningkatkan literasi masyarakat tentang cara membaca garis kemiskinan yang tepat. Ia menambahkan bahwa berada di atas garis kemiskinan tidak menjamin seseorang masuk dalam golongan kaya, karena tergantung pada level di atas garis kemiskinan tersebut.

Itulah rangkuman lengkap mengenai garis kemiskinan bps jawab isu jaga citra yang saya sajikan dalam economy, news, indonesia, dunia Selamat menggali informasi lebih lanjut tentang tema ini tetap bersemangat dan perhatikan kesehatanmu. Silakan bagikan kepada orang-orang terdekat. Terima kasih telah membaca

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.