Geger Dunia Maya: 16 Miliar Kata Sandi Terungkap!

Newsmenit.com Selamat membaca semoga mendapatkan ilmu baru. Dalam Tulisan Ini saya akan mengupas informasi menarik tentang Technology, News, Indonesia, Dunia. Tulisan Ini Menjelaskan Technology, News, Indonesia, Dunia Geger Dunia Maya 16 Miliar Kata Sandi Terungkap baca sampai selesai.

1.1. Kebocoran satu password saja bisa membuka pintu ke seluruh kehidupan digital seseorang,

Dunia maya kembali diguncang dengan terungkapnya kebocoran data masif yang diperkirakan mencapai lebih dari 16 miliar kredensial login. Insiden ini, yang dilaporkan pertama kali oleh Cybernews dan Forbes, langsung memicu peringatan darurat keamanan siber global.

Para ahli keamanan meyakini bahwa data yang bocor bukan sekadar hasil daur ulang peretasan lama. Sebaliknya, data ini merupakan kumpulan informasi baru yang dikumpulkan secara sistematis melalui malware infostealer. Malware jenis ini secara diam-diam mencuri username dan password dari perangkat yang terinfeksi, kemudian mengirimkannya ke server yang dikendalikan oleh peretas.

Data yang bocor memiliki struktur yang sangat teratur, mencantumkan URL layanan, diikuti oleh username dan password. Format ini memudahkan pelaku kejahatan untuk mengeksploitasi informasi tersebut. Kebocoran ini mencakup setidaknya 30 kumpulan data terpisah, dengan masing-masing berisi puluhan juta hingga lebih dari 3,5 miliar entri.

Tidak seperti insiden yang hanya menargetkan perusahaan tertentu, kebocoran kali ini membuka celah ke hampir seluruh lapisan infrastruktur digital global. Layanan populer seperti Apple, Google, Facebook, Telegram, GitHub, hingga platform pemerintahan disebut-sebut masuk dalam daftar target potensial.

Menanggapi kebocoran ini, Google mengimbau miliaran penggunanya untuk segera beralih dari password ke metode login yang lebih aman seperti passkey. FBI juga mengeluarkan peringatan soal tautan SMS mencurigakan yang diduga terkait kampanye phishing skala besar.

Kebocoran satu password saja bisa membuka pintu ke seluruh kehidupan digital seseorang, ujar para ahli, seperti dikutip dari Gulf News, Sabtu, 21 Juni 2025. Kombinasi antara jumlah, struktur, dan kebaruan data menjadikan kasus ini sangat berisiko.

Sebagian besar data dikumpulkan secara diam-diam, dan bahkan ada yang tak sengaja dibiarkan terbuka hingga tersebar ke publik. Kredensial yang bocor diduga berasal dari kombinasi daftar isian kredensial (credential stuffing), kebocoran lama yang dikemas ulang, dan log malware infostealer baru.