• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Gen Z: Curhat ke ChatGPT, Ketergantungan Digital Mengkhawatirkan?

img

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga selalu dalam kasih sayang-Nya. Di Sini saya akan mengupas informasi menarik tentang Technology, News, Indonesia, Dunia. Artikel Yang Berisi Technology, News, Indonesia, Dunia Gen Z Curhat ke ChatGPT Ketergantungan Digital Mengkhawatirkan Ikuti terus penjelasannya hingga dibagian paragraf terakhir.

Sebuah studi terbaru dari Southeastern Oklahoma State University, yang dirilis pada Minggu, 24 Agustus 2025, mengungkapkan bahwa Generasi Z (Gen Z) menjadi pionir dalam memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT untuk menavigasi dunia karier. Sebanyak 57% Gen Z menggunakan AI untuk membantu keputusan karier mereka, melampaui generasi milenial (55%) dan Gen X (50%).

Penggunaan AI oleh Gen Z mencakup berbagai aspek pencarian kerja. Sekitar 43% menggunakannya untuk menyusun resume dan surat lamaran yang menarik, sementara 28% memanfaatkannya untuk menjelajahi peluang pekerjaan baru. Selain itu, 19% mengandalkan AI untuk mengidentifikasi pekerjaan dengan permintaan tinggi dan potensi gaji yang menggiurkan.

Namun, fenomena ini muncul di tengah lanskap pasar kerja yang semakin kompetitif. Penggunaan AI yang meluas di berbagai industri telah menyebabkan pengurangan tenaga kerja di banyak perusahaan. Data dari perusahaan modal ventura SignalFire menunjukkan bahwa perekrutan lulusan baru di 15 perusahaan teknologi terkemuka telah menurun lebih dari 50% sejak tahun 2019.

Studi tersebut juga menyoroti bahwa 42% profesional muda menggunakan AI untuk membantu menemukan karier yang tepat, dibandingkan dengan 34% milenial, 29% Gen X, dan hanya 23% baby boomer. Secara keseluruhan, lebih dari sepertiga warga Amerika telah menggunakan AI, seperti ChatGPT, untuk membantu mereka membuat keputusan terkait karier, termasuk mempertimbangkan perubahan pekerjaan dan mempersiapkan wawancara.

Meskipun banyak yang mengandalkan AI untuk bimbingan karier, hanya 3% dari mereka yang menyesal mengikuti saran dari mesin robot tersebut. Di sisi lain, tantangan dalam mencari pekerjaan semakin berat, sehingga 77% pencari kerja meminta bantuan orang tua mereka untuk menghadiri wawancara, menegosiasikan gaji, dan menyelesaikan konflik di tempat kerja.

Kesimpulan: Gen Z memimpin adopsi AI dalam pencarian kerja, namun penting untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap pasar kerja yang kompetitif dan perlunya keterampilan manusia yang tetap relevan.

Terima kasih atas perhatian Anda terhadap gen z curhat ke chatgpt ketergantungan digital mengkhawatirkan dalam technology, news, indonesia, dunia ini Terima kasih atas kepercayaan Anda pada artikel ini tetap percaya diri dan perhatikan nutrisi tubuh. bagikan kepada teman-temanmu. Sampai jumpa di artikel selanjutnya

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.