Gunung Meletus Hasilkan Emas: Rezeki Nomplok Setiap Hari!

Newsmenit.com Hai semoga hatimu selalu tenang. Hari Ini mari kita telaah Technology, News, Indonesia, Dunia yang banyak diperbincangkan. Pembahasan Mengenai Technology, News, Indonesia, Dunia Gunung Meletus Hasilkan Emas Rezeki Nomplok Setiap Hari Ayok lanjutkan membaca untuk informasi menyeluruh.

Gunung Erebus, sebuah keajaiban alam di Antartika, terus memukau para ilmuwan dengan aktivitas vulkaniknya yang unik. Dinamakan dari dewa kegelapan Yunani, gunung ini pertama kali terlihat oleh Kapten Sir James Clark Ross pada tahun 1841, saat gunung tersebut sedang erupsi.

Yang membuat Gunung Erebus begitu istimewa adalah kemampuannya untuk memuntahkan emas. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gunung berapi ini melepaskan sekitar 80 gram emas setiap hari. Jika dikonversikan, nilai emas tersebut mencapai sekitar US$ 6.000 atau setara dengan Rp 91 jutaan.

Para peneliti bahkan mendeteksi partikel debu emas di udara hingga sejauh 1.000 kilometer dari gunung berapi. Fenomena ini, dilaporkan pada Jumat, 27 Juni 2025, oleh IFL Science, menunjukkan betapa luasnya jangkauan aktivitas vulkanik Erebus.

Gunung Erebus juga dikenal memiliki danau lava yang sangat panas yang telah aktif sejak tahun 1972. Gunung berapi ini secara teratur mengeluarkan semburan gas dan uap, menambah daya tariknya sebagai objek penelitian yang menarik.

Sebagai gunung berapi aktif tertinggi di Antartika, dengan ketinggian 3.794 meter, dan gunung berapi aktif paling selatan di Bumi, Erebus menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Pengamatan menunjukkan adanya warna merah di kawah puncaknya, indikasi aktivitas vulkanik yang berkelanjutan.

Selain emas, Gunung Erebus juga dikenal mengeluarkan bongkahan batu yang sebagian mencair, yang disebut bom vulkanik. Namun, penemuan kristal-kristal kecil emas metalik dalam semburan gasnya, dengan ukuran tidak lebih dari 20 mikrometer, adalah fenomena yang sangat tidak biasa.

Sayangnya, Gunung Erebus juga menyimpan catatan kelam. Pada tanggal 28 November 1979, Pesawat Air New Zealand 901 menabrak sisi gunung, menewaskan seluruh 257 penumpang dan awak. Penerbangan wisata selama 11 jam dari Auckland ke Antartika ini berakhir tragis.

Meskipun menyimpan tragedi, Gunung Erebus tetap menjadi objek penelitian yang penting dan sumber daya alam yang unik. Aktivitas vulkaniknya yang terus-menerus, termasuk emisi emas, terus memikat para ilmuwan dan menawarkan wawasan berharga tentang proses geologis di Bumi.