Harga Batu Bara Anjlok: China Gagal Kendalikan Pasar?

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga kita diberi petunjuk. Disini aku mau membahas keunggulan Business, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari. Artikel Terkait Business, News, Indonesia, Dunia Harga Batu Bara Anjlok China Gagal Kendalikan Pasar Jangan berhenti di tengah lanjutkan membaca sampai habis.

Pada tanggal 22 Agustus 2025, pasar batu bara global diwarnai dengan dinamika kompleks. Pemerintah Tiongkok, melalui NDRC, berupaya menstabilkan harga batu bara domestik dengan mendorong peningkatan stok sebesar 10% dan mengurangi ketergantungan pada impor. Langkah ini bertujuan untuk melindungi keuntungan penambang lokal di tengah tekanan harga yang signifikan.

Harga spot batu bara saat ini berada pada titik terendah dalam empat tahun terakhir, mencerminkan kombinasi faktor seperti permintaan yang lesu dan pasokan domestik yang melimpah. Penurunan permintaan dari Tiongkok, yang selama ini menjadi pilar utama penopang harga, turut memperparah situasi ini.

Laporan terbaru mengindikasikan bahwa permintaan domestik di Tiongkok mengalami penurunan, sementara cadangan batu bara di tambang dan pelabuhan terus meningkat. Kondisi ini mendorong para pembeli, termasuk pembangkit listrik, untuk menunda pembelian guna menghindari potensi kerugian akibat fluktuasi harga.

Meskipun demikian, efektivitas kebijakan pemerintah Tiongkok dalam menstabilkan harga batu bara masih diragukan oleh sejumlah pedagang. Mereka berpendapat bahwa tingginya tingkat inventaris di seluruh rantai pasok akan menjadi tantangan tersendiri.

Menurut data Refinitiv, harga batu bara pada perdagangan Kamis, 21 Agustus 2025, ditutup pada US$ 110 per ton, mengalami kenaikan sebesar 1,25%. Namun, laporan dari Sxcoal menunjukkan bahwa harga batu bara termal di wilayah penghasil utama Tiongkok mulai melemah akibat penurunan penyerapan dan kehati-hatian dari pengguna akhir.

Dengan harga spot yang lebih rendah dibandingkan harga kontrak, banyak pembeli berusaha untuk menegosiasi ulang atau bahkan menghindari kontrak jangka panjang. Mereka ingin memanfaatkan harga pasar yang lebih kompetitif untuk menekan biaya operasional.

Secara keseluruhan, sektor batu bara termal di Tiongkok saat ini menghadapi tekanan berlapis, mulai dari penurunan permintaan hingga persaingan harga yang ketat. Kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga akan diuji dalam beberapa bulan mendatang.