Harga Batu Bara Meroket, China Kembali ke Indonesia!

Newsmenit.com Halo bagaimana kabar kalian semua? Pada Artikel Ini saya akan membahas manfaat Business, News, Indonesia, Dunia yang tidak boleh dilewatkan. Laporan Artikel Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Harga Batu Bara Meroket China Kembali ke Indonesia Jangan skip bagian apapun ya baca sampai tuntas.

Pada periode Januari hingga Juli 2025, data resmi menunjukkan adanya penurunan sebesar 1,3% dalam produksi listrik thermal di China. Penurunan ini terjadi seiring dengan peningkatan produksi dari pembangkit listrik tenaga air dan sumber energi terbarukan lainnya.

Peningkatan efisiensi pembangkit listrik tenaga batu bara juga berkontribusi dalam mengurangi kelebihan pasokan. Pada tanggal 25 Agustus 2025, harga batu bara kontrak September ditutup pada US$ 110,75 per ton, mengalami kenaikan sebesar 0,87% menurut data Refinitiv. Kenaikan ini mengakhiri tren penurunan harga batu bara yang terjadi selama dua hari sebelumnya.

China dan India, dua kekuatan ekonomi utama di Asia, menunjukkan arah yang berlawanan dalam perdagangan batu bara global. China meningkatkan impor batu bara, sementara India mengurangi pembelian dari luar negeri karena surplus domestik dan fokus pada pengembangan energi bersih.

Impor batu bara thermal melalui jalur laut (seaborne) ke China diperkirakan mencapai 25,63 juta ton pada Agustus 2025, meningkat dari 22,77 juta ton pada Juli. Pasokan dari Australia diperkirakan mencapai 5,84 juta ton, menunjukkan peningkatan selama tiga bulan berturut-turut.

Penurunan impor pada Juli disebabkan oleh intervensi pemerintah untuk mengendalikan kelebihan pasokan dan kondisi cuaca ekstrem, termasuk panas dan hujan deras yang mengganggu produksi batu bara.

Kebijakan yang berbeda dari kedua negara ini menunjukkan bahwa pasar energi regional sangat dipengaruhi oleh dinamika produksi lokal dan kebijakan transisi energi. Kenaikan impor China dan penurunan permintaan India menciptakan tantangan dan peluang bagi negara-negara pengekspor batu bara.

Meskipun impor batu bara thermal China diperkirakan meningkat signifikan pada Agustus 2025, produksi batu bara dalam negeri juga mengalami peningkatan selama tujuh bulan pertama tahun ini. Namun, pada bulan Juli saja, pembangkitan listrik thermal meningkat 4,3% dibandingkan dengan Juli tahun sebelumnya (year on year/YoY).

Di sisi lain, impor batu bara thermal India pada Agustus diproyeksikan hanya mencapai 9,74 juta ton, turun dari 11,99 juta ton pada Juli. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan produksi energi terbarukan dan pembangkit listrik tenaga air, yang mengurangi ketergantungan pada batu bara. Target produksi batu bara domestik India untuk tahun fiskal 2025 adalah 1,15 miliar ton, melampaui rekor sebelumnya.

Fenomena peningkatan impor dari China dan penurunan permintaan dari India menciptakan situasi yang kompleks bagi negara-negara pengekspor batu bara, termasuk Indonesia. Peluang ekspor ke China terbuka lebar, tetapi persaingan dan tekanan harga akan semakin ketat, terutama jika India terus mengurangi ketergantungan pada impor.