Harga Batu Bara Rusia Terjun Bebas: Krisis Makin Dalam

Newsmenit.com Mudah-mudahan semangatmu tak pernah padam. Di Artikel Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar Business, News, Indonesia, Dunia. Informasi Relevan Mengenai Business, News, Indonesia, Dunia Harga Batu Bara Rusia Terjun Bebas Krisis Makin Dalam Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.

Pada Agustus 29, 2025, lanskap energi global menunjukkan kontras yang mencolok. Sementara China terus meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga batu baranya, industri batu bara Rusia menghadapi tantangan yang signifikan.

Sebuah laporan dari Center for Research on Energy and Clean Air (CREA) dan Global Energy Monitor (GEM) mengungkapkan bahwa China menambahkan 21 gigawatt (GW) kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara baru dalam enam bulan pertama tahun 2025. Laporan tersebut juga menyoroti pembangunan dan pengaktifan kembali pembangkit listrik lama dengan total kapasitas 46 GW, serta proyek yang diusulkan dengan kapasitas tambahan hingga 75 GW. Secara keseluruhan, output pembangkit listrik batu bara di China diperkirakan mencapai antara 80-100 GW pada tahun 2025.

Ironisnya, peningkatan penggunaan batu bara ini terjadi bersamaan dengan ekspansi besar-besaran kapasitas energi terbarukan di China, yang seharusnya mampu memenuhi pertumbuhan permintaan listrik. Namun, data menunjukkan bahwa China membakar lebih banyak batu bara di pembangkit listrik antara Januari hingga Juli 2025 dibandingkan periode mana pun sejak 2016.

Di sisi lain, perusahaan tambang raksasa Rusia, Mechel (MTLR.MM), melaporkan kerugian yang semakin dalam dan telah menangguhkan produksi di salah satu tambangnya. Hal ini menandakan krisis serius yang melanda industri batu bara Rusia. Mechel mencatat kerugian semesteran sebesar RUB40,5 miliar, naik dari RUB16,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Perusahaan juga masih terus bernegosiasi dengan kreditur terkait penundaan tambahan pembayaran pokok utangnya.

Mechel menambahkan bahwa ekonomi industri batubara berada di bawah tekanan berat akibat penurunan harga konsentrat kokas, meningkatnya biaya operasional, penguatan rubel, dan hambatan terkait sanksi. Dengan tingkat suku bunga yang tinggi, kondisi perusahaan semakin sulit diperparah oleh beban utang bersih sebesar RUB 252,7 miliar.

Data badan statistik Rosstat mencatat kerugian bersih gabungan perusahaan batu bara melonjak menjadi RUB185,2 miliar (US$2,29 miliar) pada paruh pertama tahun ini, dari hanya RUB7,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pejabat menyebut sekitar 30 perusahaan, dengan total produksi sekitar 30 juta ton per tahun, terancam bangkrut.

Pemerintah Rusia pada Mei lalu telah menyetujui sejumlah langkah dukungan, termasuk penundaan pembayaran pajak. Mechel menjadi produsen pertama yang mendapat bantuan pemerintah dalam upaya penyelamatan industri yang tengah terhimpit sanksi global dan jatuhnya permintaan ekspor akibat perang berkepanjangan di Ukraina.

Mechel juga memangkas secara signifikan produksi jenis batubara yang tidak menguntungkan sebagai bagian dari rencana efisiensi produksi dan investasi. Produksi batubara Mechel pada paruh pertama 2025 turun 28% menjadi 3,66 juta ton, sementara penjualan konsentrat kokas merosot 15% menjadi 1,7 juta ton, dan penjualan batubara termal turun 21% menjadi 1,37 juta ton.

Menurut Refinitiv, harga batu bara kontrak September pada perdagangan kemarin, Kamis (28/8/2025) ditutup di US$ 109,55 per ton atau melemah 0,1%.

Kesimpulannya, industri batu bara global menunjukkan dinamika yang kompleks dan kontradiktif. Sementara China terus mengandalkan batu bara untuk memenuhi kebutuhan energinya, industri batu bara Rusia menghadapi tantangan yang signifikan akibat faktor ekonomi dan geopolitik.