Harga Emas Terkapar di Jackson Hole, Pekan Penentu?

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga hari ini menyenangkan. Sekarang mari kita eksplorasi lebih dalam tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Konten Informatif Tentang Business, News, Indonesia, Dunia Harga Emas Terkapar di Jackson Hole Pekan Penentu Mari kita bahas tuntas artikel ini hingga bagian penutup.

Harga emas mengalami tekanan pada awal pekan ini, Senin (18 Agustus 2025), dengan harga spot berada di US$ 3.332,52 per troy ons, mencerminkan penurunan sebesar 0,7%. Pelemahan ini memperpanjang tren negatif selama dua hari berturut-turut, dengan total penurunan mencapai 0,58%.

Secara keseluruhan, kinerja emas sepanjang pekan lalu kurang memuaskan, dengan penurunan signifikan sebesar 1,87%. Penurunan ini menghapus keuntungan yang diperoleh selama dua minggu sebelumnya dan mencatatkan penutupan terendah untuk bulan ini.

Salah satu faktor utama yang membebani harga emas adalah ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Data dari CME FedWatch menunjukkan bahwa ekspektasi pemangkasan suku bunga pada bulan September telah menurun menjadi 84,5%, turun dari 95% pada hari Rabu sebelumnya. Inflasi yang masih tinggi menjadi penyebab utama penurunan ekspektasi ini.

Selain itu, lonjakan inflasi harga produsen AS menjadi 3,3% (year-on-year/YoY) pada Juli 2025, tertinggi dalam lima bulan terakhir, semakin memperkuat alasan bagi The Fed untuk tetap berhati-hati dalam mengambil kebijakan.

Investor emas juga menantikan Simposium Jackson Hole di Wyoming pada tanggal 22 Agustus 2025. Ketua The Fed, Jerome Powell, dijadwalkan untuk memberikan pidato yang berpotensi memberikan petunjuk penting mengenai arah kebijakan moneter di masa depan. Selain Powell, Presiden ECB Christine Lagarde juga dijadwalkan untuk berbicara, yang dapat memberikan sinyal tambahan bagi pasar emas.

Di sisi lain, pertemuan singkat namun berdampak antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mantan Presiden AS Donald Trump pada tanggal 15 Agustus 2025 di Alaska telah menciptakan kejutan dalam dinamika geopolitik global. Pertemuan ini, yang disebut sebagai KTT Alaska, telah memicu berbagai reaksi dan analisis di seluruh dunia.

Secara keseluruhan, pasar emas saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk ekspektasi kebijakan moneter, data inflasi, dan perkembangan geopolitik. Investor akan terus memantau perkembangan ini dengan cermat untuk mengantisipasi arah pergerakan harga emas di masa depan.