Harga Perak Tertekan: Trump dan Tembaga Jadi Dalang?
Newsmenit.com Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Di Titik Ini aku mau membahas keunggulan Business, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari. Artikel Terkait Business, News, Indonesia, Dunia Harga Perak Tertekan Trump dan Tembaga Jadi Dalang Lanjutkan membaca untuk mendapatkan informasi seutuhnya.
Table of Contents
Harga perak global mengalami koreksi signifikan dalam sepekan terakhir hingga 1 Agustus 2025, tertekan oleh volatilitas pasar tembaga dan sentimen ekonomi global yang beragam. Data dari Refinitiv menunjukkan penurunan hampir 3%, dari US$38,14 menjadi US$37,02 per troy ounce.
Penurunan ini dipicu oleh keputusan mendadak Presiden Trump terkait pembatalan tarif impor tembaga ke AS. Langkah ini memicu aksi jual besar-besaran di pasar tembaga, yang kemudian berdampak pada aset terkait seperti perak.
ICBC Standard memperingatkan bahwa kejutan besar di pasar tembaga berpotensi menular ke aset berkorelasi seperti perak, mengingat karakteristik perak sebagai logam industri dan investasi.
Selain sentimen pasar tembaga, pasar perak juga dipengaruhi oleh dinamika fundamental yang menarik. Laporan terbaru dari Sprott mengindikasikan bahwa pasar perak global mengalami defisit struktural selama tujuh tahun berturut-turut hingga 2025.
Permintaan perak terus meningkat dari sektor energi, termasuk panel surya, kendaraan listrik, dan elektronik. Sementara itu, pasokan tambang global telah menurun 7% sejak 2016, menyebabkan akumulasi defisit pasokan yang diperkirakan mencapai hampir 800 juta ons sejak 2021.
Meskipun harga perak melemah dalam jangka pendek, The Silver Institute mencatat bahwa aliran masuk ke Exchange-Traded Product (ETP) perak mencapai 95 juta ons pada paruh pertama 2025, menunjukkan minat investor yang berkelanjutan.
Dari sisi kebijakan moneter, dua anggota FOMC menyuarakan perbedaan pendapat dengan memilih pemangkasan suku bunga, memunculkan spekulasi arah kebijakan moneter ke depan. The Federal Reserve AS memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 4,33%, seperti yang diperkirakan pasar.
Secara relatif, perak dinilai lebih undervalued dibandingkan emas. Rasio harga emas terhadap perak saat ini berada di level 91, jauh di atas rata-rata historis 67, sementara rasio produksinya hanya 7.
Koreksi tajam ini mengakhiri performa positif perak di bulan Juli, yang sebelumnya mencatatkan kenaikan bulanan 10%. Namun, fundamental pasar yang kuat dan permintaan industri yang terus meningkat dapat memberikan dukungan bagi harga perak dalam jangka panjang.
Demikianlah harga perak tertekan trump dan tembaga jadi dalang telah saya uraikan secara lengkap dalam business, news, indonesia, dunia Silakan aplikasikan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari selalu berpikir ke depan dan jaga kesehatan finansial. sebarkan ke teman-temanmu. jangan lewatkan konten lainnya. Terima kasih.
✦ Tanya AI