IHSG Terjun Bebas, Sepuluh Saham Ini Malah Jadi Buruan.

Newsmenit.com Selamat beraktivitas dan semoga sukses selalu. Pada Saat Ini saya akan mengulas berbagai hal menarik tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Ringkasan Artikel Mengenai Business, News, Indonesia, Dunia IHSG Terjun Bebas Sepuluh Saham Ini Malah Jadi Buruan Jangan lewatkan informasi penting

Jakarta, 9 September 2025 - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami penurunan pada perdagangan hari ini. Hingga pukul 15.03 WIB, IHSG terkoreksi 1,80% ke level 7.627,18, memperdalam penurunannya sejak kemarin.

Meskipun IHSG melemah, beberapa saham tetap menunjukkan kinerja positif dan menjadi incaran investor. Saham-saham di sektor pertambangan emas, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), mengalami kenaikan.

Saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), yang baru-baru ini beralih fokus ke energi terbarukan, juga terus mencatatkan kenaikan. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah pada pengelolaan sampah menjadi energi terbarukan. Pemerintah sedang menyelesaikan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang percepatan pembangunan instalasi pengelolaan sampah menjadi energi listrik (PSEL) berbasis teknologi ramah lingkungan, yang bertujuan menyederhanakan proses perizinan serta pengelolaan dan mekanisme pembayaran.

Di sektor properti, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dari Grup Djarum tetap berkomitmen untuk membagikan dividen dengan rasio sekitar 30% dari laba bersih, meskipun kinerja perusahaan diproyeksikan melemah sepanjang tahun ini. Kinerja keuangan SSIA diperkirakan akan turun 4% secara tahunan (yoy) menjadi Rp6 triliun.

Saham REAL juga mengalami kenaikan, dipicu oleh rumor masuknya investor asing, di tengah meningkatnya minat pasar terhadap saham-saham Full Call Auction (FCA). Diperkirakan REAL berpotensi menjadi target investasi atau mitra strategis dalam pengembangan properti yang berhubungan dengan pusat data.

Dari sektor pertambangan batu bara, PT Harum Energy Tbk (HRUM) diproyeksikan akan mengalami lonjakan kinerja keuangan pada 2026, seiring dengan selesainya proyek smelter nikel berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di kuartal I 2026. HRUM telah menyiapkan anggaran belanja modal (capex) jumbo untuk mengembangkan proyek tambang dan hilirisasi.

Emiten jasa transportasi laut, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), juga terus mencatatkan kenaikan.

Presiden Direktur PT ITSEC Asia Tbk (CYBR), Patrick Rudolf Dannacher, terus menambah kepemilikan sahamnya di perseroan. Pada 4 September 2025, Patrick membeli 100.000 lembar saham CYBR dengan harga Rp 950 per saham, sehingga kepemilikannya menjadi 81.173.950 lembar saham atau setara 1,232%.

Sementara itu, harga emas melonjak melewati level US$3.600 per troy ons untuk pertama kalinya pada perdagangan Senin (8/9/2025), mencapai rekor tertinggi. Pada perdagangan kemarin, harga emas dunia melesat 1,37% di level US$3.635,36 per troy ons. Kenaikan ini didorong oleh data ketenagakerjaan AS yang lemah, yang memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada minggu depan.

Harga emas telah naik 37% sepanjang tahun ini, setelah naik 27% pada tahun 2024, didorong oleh pelemahan dolar, akumulasi bank sentral yang kuat, pengaturan moneter yang dovish, dan meningkatnya ketidakpastian global.

Selain itu, PT Merdeka Gold Resources Tbk, anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), telah menerbitkan prospektus awal penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada Senin (8/9/2025). Perusahaan akan melepas sebanyak 1,61 miliar saham dengan nominal Rp 150 setiap saham.

Sentimen negatif juga datang dari reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025), termasuk penggantian menteri keuangan, yang dianggap sebagai katalis negatif bagi pasar saham.