Ilmu Komputer: Dulu Primadona, Kini Terancam Jadi Pengangguran?

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga kita selalu dalam kebaikan. Di Momen Ini saya akan mengulas tren terbaru mengenai Technology, News, Indonesia, Dunia. Informasi Terkait Technology, News, Indonesia, Dunia Ilmu Komputer Dulu Primadona Kini Terancam Jadi Pengangguran Jangan berhenti di tengah jalan
Table of Contents
Sebuah laporan terbaru menyoroti adanya peningkatan angka pengangguran di kalangan lulusan baru, terutama disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah lulusan dengan ketersediaan lapangan kerja di bidang-bidang tertentu. Laporan dari Oxford Economics, yang dikutip oleh CBS News, menunjukkan bahwa lulusan baru yang menganggur menyumbang 12% dari total kenaikan pengangguran di AS sejak pertengahan 2023.
Jurusan Teknik Komputer, yang seringkali memiliki kesamaan dengan Ilmu Komputer, mencatat tingkat pengangguran yang lebih tinggi, yaitu 7,5%. Sebaliknya, jurusan seperti Ilmu Gizi, Jasa Konstruksi, dan Teknik Sipil memiliki tingkat pengangguran yang sangat rendah, berkisar antara 0,4% hingga 1%.
Menurut data dari The Federal Reserve Bank of New York, Ilmu Komputer menduduki peringkat ke-7 dengan tingkat pengangguran tertinggi, mencapai 6,1%. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan pengangguran di kalangan lulusan Ilmu Komputer, terutama di Amerika Serikat.
CNBC Indonesia melaporkan bahwa gelombang PHK terus menghantui dunia, dipicu oleh ketidakpastian ekonomi, konflik geopolitik, dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Kemajuan AI menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas pekerjaan jangka panjang bagi para profesional di industri ini.
Matthew Martin, seorang ekonom senior di Oxford Economics, menyatakan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara permintaan bisnis dan pasokan tenaga kerja secara keseluruhan. Angka pengangguran yang tinggi di kalangan lulusan Ilmu Komputer mencerminkan dampak PHK yang meluas di industri teknologi, termasuk di perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon dan Google.
CEO Nvidia, Jensen Huang, bahkan menyatakan bahwa di masa depan, manusia tidak perlu lagi belajar Ilmu Komputer karena perkembangan AI akan membuat semua orang lebih melek teknologi. Ia berpendapat bahwa komputer akan semakin pintar sehingga manusia hanya perlu memberikan perintah dalam bahasa manusia untuk membuat program komputer.
Meskipun Ilmu Komputer tetap menjadi salah satu bidang studi yang paling populer, bidang ini juga sangat rentan terhadap otomatisasi. Bryan Driscoll, seorang konsultan SDM, berpendapat bahwa jurusan Ilmu Komputer telah lama dimanjakan dengan mimpi yang tidak sesuai dengan kenyataan. Jumlah lulusan Ilmu Komputer saat ini lebih besar daripada jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
Huang meyakini bahwa AI akan mendemokratisasi industri teknologi. Ia tidak setuju jika robot akan menggantikan manusia sepenuhnya. Menurutnya, peran manusia sangat krusial dalam pelatihan robot, sehingga AI justru akan menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Michael Ryan, seorang pakar keuangan, mengatakan bahwa banyak mahasiswa Ilmu Komputer merasa seperti Mark Zuckerberg berikutnya, padahal sebagian besar tidak memiliki kompetensi yang memadai. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang prospek pekerjaan di bidang tersebut.
Berikut adalah perbandingan tingkat pengangguran beberapa jurusan:
Jurusan | Tingkat Pengangguran |
---|---|
Fisika | 7,8% |
Antropologi | 9,4% |
Ilmu Komputer | 6,1% |
Huang menambahkan bahwa tujuan AI adalah membuat komputer mengerti bahasa manusia. Saat ini, manusia yang perlu memahami bahasa komputer untuk menciptakan inovasi. Ke depannya, data akan bisa langsung dipelajari dan dianalisa dari pergerakan manusia sehari-hari.
Terima kasih atas perhatian Anda terhadap ilmu komputer dulu primadona kini terancam jadi pengangguran dalam technology, news, indonesia, dunia ini hingga selesai Jangan ragu untuk mencari tahu lebih banyak dari berbagai sumber tingkatkan pengetahuan dan perhatikan kesehatan mata. Mari berbagi kebaikan dengan membagikan ini. Terima kasih telah membaca
✦ Tanya AI