• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Ilmuwan Bertani Kelor: Harga Meroket, Rezeki Mengalir Deras!

img

Newsmenit.com Mudah-mudahan selalu ada harapan di setiap hati. Pada Postingan Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang Food, News, Indonesia. Informasi Terbaru Tentang Food, News, Indonesia Ilmuwan Bertani Kelor Harga Meroket Rezeki Mengalir Deras Mari kita bahas selengkapnya hingga paragraf terakhir.

Saravanan, seorang ilmuwan yang beralih profesi menjadi petani kelor, berhasil mengubah paradigma pertanian kelor di India. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman selama 7 tahun di Tamil Nadu Agriculture University, Saravanan menerapkan metode budidaya organik dan perawatan khusus untuk menghasilkan daun kelor berkualitas tinggi.

Keprihatinannya terhadap rendahnya pendapatan petani kelor menjadi motivasi utamanya. Ia melihat bahwa petani hanya mendapatkan sekitar Rp 18.000 - Rp 27.000 per kilogram, padahal kelor memiliki banyak manfaat nutrisi. Saravanan bertekad untuk meningkatkan nilai jual kelor.

Dengan memanfaatkan lahan seluas 1,6 hektar, Saravanan menerapkan jarak tanam yang optimal untuk memaksimalkan pertumbuhan daun kelor. Ia juga fokus pada kualitas nutrisi daun kelor agar bermanfaat bagi konsumen. Hasilnya, ia berhasil menjual kelor dengan harga yang jauh lebih tinggi, mencapai Rp 145.000 per kilogram.

Saravanan berasal dari keluarga petani kelor di desa Somankottai, Tami Nadu's Tiruppur, India. Pengalamannya tumbuh di lingkungan pertanian kelor membuatnya memahami permasalahan yang dihadapi petani. Ia melihat bahwa banyak petani belum mampu memaksimalkan hasil panen mereka, sehingga harga jual kelor selalu rendah.

Saravanan mengamati bahwa masyarakat sering memanfaatkan kelor sebagai sup dan bubuk kelor. Dengan memahami kebutuhan pasar dan menerapkan ilmu pengetahuannya, ia berhasil meningkatkan nilai jual kelor secara signifikan. Kini, daun kelor dari perkebunan Saravanan diekspor ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa.

Kisah sukses Saravanan menjadi inspirasi bagi banyak petani kelor di India. Ia membuktikan bahwa dengan pengetahuan, inovasi, dan kerja keras, petani dapat meningkatkan pendapatan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Update: Artikel ini ditulis pada tanggal 26 Oktober 2023.

Terima kasih telah mengikuti pembahasan ilmuwan bertani kelor harga meroket rezeki mengalir deras dalam food, news, indonesia ini sampai akhir Jangan ragu untuk mencari tahu lebih banyak dari berbagai sumber cari inspirasi dari alam dan jaga keseimbangan hidup. Ayo sebar informasi baik ini kepada semua. cek artikel menarik lainnya di bawah ini. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.