Indonesia di Peringkat Berapa? Inilah 10 Negara Penghasil Emas!

Newsmenit.com Selamat berjumpa kembali di blog ini. Kini aku mau berbagi cerita seputar Business, News, Indonesia, Dunia yang inspiratif. Konten Yang Berjudul Business, News, Indonesia, Dunia Indonesia di Peringkat Berapa Inilah 10 Negara Penghasil Emas Jangan berhenti teruskan membaca hingga tuntas.

Pada tahun 2023, lanskap produksi emas global menunjukkan dinamika yang menarik, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ketegangan geopolitik, fluktuasi ekonomi, dan kebijakan bank sentral. China memimpin dengan produksi 370 metrik ton, menegaskan posisinya sebagai produsen emas terbesar di dunia.

Australia dan Rusia sama-sama menghasilkan 310 metrik ton emas pada tahun 2023. Australia terus mengoptimalkan cadangan emasnya yang besar, sementara Rusia berupaya mempertahankan produksi yang kuat di tengah tantangan pasar internasional dan sanksi.

Kanada tetap menjadi pemain penting dengan produksi yang signifikan, didukung oleh perusahaan pertambangan yang mapan dan eksplorasi di wilayah seperti Segitiga Emas BC. Amerika Serikat (AS) memproduksi 170 metrik ton emas, dengan Nevada sebagai negara bagian penghasil utama.

Kazakhstan menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan dengan produksi 130 metrik ton, didorong oleh tambang-tambang utama seperti Altyntau Kokshetau. Meksiko menghasilkan 120 metrik ton, memanfaatkan sejarah pertambangan emasnya yang kaya, dengan tambang Herradura sebagai kontributor penting.

Indonesia memproduksi 110 metrik ton emas, dengan kawasan pertambangan Grasberg sebagai landasan produksi. Afrika Selatan, yang pernah menjadi produsen emas terbesar, menghasilkan 100 metrik ton, meskipun menghadapi tantangan seperti pemogokan buruh dan pemadaman listrik. Uzbekistan juga melaporkan produksi 100 metrik ton, dengan investasi besar-besaran yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi di masa depan.

China tidak hanya menjadi produsen emas terbesar tetapi juga konsumen utama, dengan bank sentralnya memimpin pembelian emas. Pada tahun 2023, bank sentral China menambahkan 225 MT emas ke cadangannya, sehingga totalnya menjadi 2.235 MT.

Pada perdagangan Jumat, 4 April 2025, harga emas dunia mengalami penurunan sebesar 2,42% menjadi US$3.037,36 per troy ons. Meskipun demikian, harga emas sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan intraday Kamis, 3 April 2025, di level US$3.167,57 per troy ons.

Kenaikan harga emas ini didorong oleh kekhawatiran tentang ekonomi global dan pandangan bahwa emas adalah aset safe haven selama masa-masa sulit. Namun, pengumuman kenaikan tarif oleh Presiden AS Donald Trump sempat memicu penurunan harga emas.

Secara keseluruhan, pasar emas global pada tahun 2023 dan awal 2025 menunjukkan dinamika yang kompleks, dengan produksi yang terkonsentrasi di beberapa negara utama dan harga yang dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan geopolitik.