Indonesia Raja Mikroplastik: Makanan Tercemar, Sumber Utama Terungkap!

Newsmenit.com Semoga senyummu selalu menghiasi hari hari dan tetap mencari ilmu. Dalam Waktu Ini aku mau berbagi pengalaman seputar Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang bermanfaat. Panduan Seputar Lifestyle, News, Indonesia, Trends Indonesia Raja Mikroplastik Makanan Tercemar Sumber Utama Terungkap Baca sampai selesai untuk pemahaman komprehensif.

1.1. Kesimpulan:

Paparan mikroplastik menjadi perhatian global yang semakin meningkat, terutama karena dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa berbagai produk sehari-hari dapat menjadi sumber utama kontaminasi mikroplastik.

Salah satu sumber yang mengejutkan adalah kantong teh. Studi tahun 2023 dari Dow University of Health Sciences mengungkapkan bahwa air panas yang digunakan untuk menyeduh teh dapat melepaskan jutaan mikroplastik dari kantong teh, terutama yang terbuat dari polipropilen. Bahkan kantong teh kertas pun berpotensi mengandung sisa plastik. Alternatif yang lebih ramah lingkungan termasuk penggunaan teko besi atau saringan logam.

Selain kantong teh, talenan plastik juga menjadi sumber paparan mikroplastik yang signifikan. Menurut penelitian American Chemical Society (ACS), talenan plastik dapat memaparkan manusia hingga 79,4 juta mikroplastik polipropilena setiap tahunnya. Talenan kaca tahan banting atau talenan dari serat kertas yang tahan lama adalah alternatif yang lebih aman.

Wadah es batu plastik juga dapat menyebabkan kontaminasi mikroplastik, mirip dengan yang ditemukan dalam air kemasan. Wadah es batu baja tahan karat atau silikon menjadi pilihan yang lebih berkelanjutan.

Produk plastik yang diberi label 'aman untuk microwave' juga perlu diwaspadai. Studi dari Universitas Nebraska-Lincoln pada tahun 2023 menemukan hingga 4 juta mikroplastik per sentimeter persegi dalam makanan bayi kemasan plastik tertentu yang 'aman untuk microwave'.

Penggunaan gelas kertas untuk minuman panas juga dapat melepaskan berbagai bahan kimia, termasuk fluorida, klorida, sulfat, dan nitrat, seperti yang terungkap dalam penelitian 2021 yang diterbitkan dalam Journal of Hazardous Materials. Tempat minum kedap udara yang dapat digunakan kembali adalah solusi yang lebih baik.

Indonesia, bersama dengan Malaysia dan Filipina, menduduki peringkat teratas dalam daftar konsumsi mikroplastik per kapita global, menurut studi dari Environmental Science & Technology. Rata-rata orang Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik per bulan.

Untuk mengurangi paparan mikroplastik, disarankan untuk menghindari produk yang dikemas dengan ftalat, stirena, dan bisfenol. Koalisi Polusi Plastik merekomendasikan penggunaan kantong teh katun atau menyaring teh melalui linen organik.

Kesimpulan: Kesadaran akan sumber-sumber paparan mikroplastik dan pemilihan alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan dan lingkungan.