• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Irak Bergejolak: Milisi Pro-Iran Lepas Senjata, Gentar Serangan?

img

Newsmenit.com Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Sekarang mari kita telusuri News, Indonesia yang sedang hangat diperbincangkan. Tulisan Yang Mengangkat News, Indonesia Irak Bergejolak Milisi ProIran Lepas Senjata Gentar Serangan Tetap ikuti artikel ini sampai bagian terakhir.

    Table of Contents

Pada tanggal 8 April 2025, Reuters melaporkan adanya pergeseran signifikan dalam dinamika kelompok milisi di Irak. Faksi-faksi bersenjata ini, yang sebelumnya dikenal gigih mempertahankan eksistensi mereka, kini menunjukkan kesediaan untuk beradaptasi dengan realitas politik yang berubah.

Sumber dari enam komandan lokal yang mewakili empat milisi utama mengungkapkan bahwa keputusan ini didorong oleh kesadaran penuh akan potensi risiko menjadi target operasi militer Amerika Serikat. Bahkan, Garda Revolusi Iran (IRGC), yang selama ini menjadi sekutu utama mereka, telah memberikan lampu hijau untuk mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu guna menghindari konfrontasi langsung dengan AS dan Israel.

Menurut Ibrahim Al Sumaidaie, mantan penasihat politik Perdana Menteri Sudani, Amerika Serikat telah lama mendesak pemerintah Irak untuk membubarkan milisi Syiah. Kelompok-kelompok ini merupakan bagian dari apa yang disebut 'Perlawanan Islam di Irak', yang bertindak sebagai proksi Teheran untuk melindungi kepentingan komunitas Syiah.

Izzat Al Shahbndar, seorang politisi senior Muslim Syiah yang dekat dengan aliansi pemerintahan Irak, menyatakan bahwa diskusi antara Perdana Menteri Mohammed Shia Al Sudani dan para pemimpin milisi telah mencapai tahap yang sangat maju. Ia menambahkan bahwa kelompok-kelompok tersebut cenderung mematuhi seruan AS untuk melakukan pelucutan senjata.

Pergeseran ini terjadi di tengah situasi yang genting bagi 'Poros Perlawanan' regional Teheran, terutama sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang memicu konflik berkepanjangan di Timur Tengah. Milisi-milisi ini, yang muncul setelah invasi AS tahun 2003, telah menjadi kekuatan yang signifikan di Irak, bahkan menyaingi tentara nasional dalam hal kekuatan persenjataan.

Sejak dimulainya perang Gaza, milisi yang berbasis di Irak telah melancarkan puluhan serangan drone dan roket terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas. Serangan drone di Yordania dekat perbatasan Suriah tahun lalu bahkan menewaskan tiga tentara AS.

Seorang komandan Kataib Hezbollah, milisi Syiah paling kuat, menyatakan bahwa mereka ingin menghindari skenario terburuk, mengingat kesiapan Presiden Donald Trump untuk meningkatkan eskalasi konflik. Irak sendiri berada dalam posisi sulit, berusaha menyeimbangkan aliansi dengan Amerika Serikat dan Iran dalam menangani keberadaan milisi di wilayahnya.

Begitulah ringkasan irak bergejolak milisi proiran lepas senjata gentar serangan yang telah saya jelaskan dalam news, indonesia Semoga informasi ini dapat Anda bagikan kepada orang lain tetap optimis menghadapi tantangan dan jaga imunitas. silakan share ini. jangan lupa cek artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.