Iran-Israel Memanas: Selat Hormuz, Kiamat Minyak di Ujung Tanduk?

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga hidupmu penuh canda tawa. Di Kutipan Ini aku mau menjelaskan apa itu Business, News, Indonesia, Dunia secara mendalam. Pandangan Seputar Business, News, Indonesia, Dunia IranIsrael Memanas Selat Hormuz Kiamat Minyak di Ujung Tanduk Jangan sampai terlewat simak terus sampai selesai.
Selat Hormuz, jalur perairan sempit yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman, memegang peranan krusial dalam perdagangan global, keamanan, dan dinamika geopolitik. Dikelilingi oleh negara-negara berpengaruh seperti Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, dan Iran, selat ini menjadi pusat perhatian karena lokasinya yang strategis dan sumber daya alam yang melimpah.
Pada tanggal 13 Juni 2025, ketegangan antara Israel dan Iran memicu kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak dari Timur Tengah. Serangan udara yang saling dilancarkan menyebabkan harga minyak mentah melonjak, mencerminkan betapa sensitifnya pasar energi global terhadap instabilitas di kawasan ini.
Selat Hormuz bukan hanya jalur perdagangan minyak yang vital, tetapi juga menjadi rute penting bagi pengiriman gas alam cair (LNG), petrokimia, dan komoditas lainnya. Sekitar 20% perdagangan LNG global melewati selat ini pada tahun 2022.
Kehadiran militer Amerika Serikat dan Iran di kawasan ini menambah kompleksitas situasi. Operasi militer yang berlangsung di sekitar Selat Hormuz sering kali meningkatkan ketegangan dan memicu kekhawatiran akan potensi konflik.
Setiap hari, puluhan kapal tanker minyak melintasi perairan ini, mengangkut minyak dari negara-negara Teluk menuju pasar di Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Aliran minyak yang konstan ini menjadikan Selat Hormuz sebagai urat nadi penting bagi pasar energi global.
Pada tahun 2019, ketegangan antara Iran dan AS mencapai puncaknya ketika Iran menyita kapal tanker yang melintas di Selat Hormuz. Tindakan ini, bersama dengan konfrontasi militer lainnya, memicu kekhawatiran global mengenai keamanan jalur ini dan dampaknya pada pasar minyak dunia.
Angkatan Laut AS, bersama dengan anggota NATO lainnya, secara rutin berpatroli di Selat Hormuz untuk memastikan jalur pelayaran tetap terbuka. UEA dan Arab Saudi juga menjaga kehadiran militer untuk melindungi fasilitas minyak dan infrastruktur mereka.
Menurut Arne Lohmann Rasmussen, kepala analis di Global Risk Management, penutupan Selat Hormuz akan menjadi mimpi buruk mutlak bagi pasar minyak. Ia memperkirakan bahwa penutupan selat ini dapat mendorong harga minyak melampaui $100 per barel.
Sebagai perbandingan, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) pada tanggal tersebut berakhir di $72,98 per barel, naik $4,94 atau 7,62%. Lonjakan ini merupakan yang terbesar sejak invasi Rusia ke Ukraina mengguncang pasar energi pada tahun 2022.
Meskipun ukurannya relatif kecil, Selat Hormuz menjadi penghubung vital antara Teluk Persia yang kaya minyak dengan seluruh dunia. Sekitar 22% pasokan minyak dunia melewati selat ini. Jika Selat Hormuz diblokir atau terganggu, konsekuensinya bisa sangat serius terhadap harga energi global, rantai pasok, dan ekonomi di seluruh dunia.
Negara-negara yang berbatasan dengan Selat Hormuz:
Sisi Barat: | Uni Emirat Arab (UEA) dan Oman |
Pantai Utara: | Iran |
Sisi Seberang: | Arab Saudi dan Bahrain |
Begitulah ringkasan iranisrael memanas selat hormuz kiamat minyak di ujung tanduk yang telah saya jelaskan dalam business, news, indonesia, dunia Saya berharap artikel ini menginspirasi Anda untuk belajar lebih banyak kembangkan ide positif dan jaga keseimbangan hidup. Jika kamu suka Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Terima kasih atas dukungan Anda.
✦ Tanya AI