• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Iran Nuklir, Timur Tengah Memanas: Dunia di Ujung Tanduk?

img

Newsmenit.com Semoga hidupmu dipenuhi cinta dan kasih. Dalam Tulisan Ini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai Business, News, Indonesia, Dunia. Tulisan Yang Mengangkat Business, News, Indonesia, Dunia Iran Nuklir Timur Tengah Memanas Dunia di Ujung Tanduk Pastikan Anda mengikuti pembahasan sampai akhir.

Program nuklir Iran kembali menjadi perhatian dunia, terutama setelah serangan yang dikonfirmasi oleh Israel pada Jumat, 13 Juni 2025. Operasi yang diberi nama Rising Lion ini menargetkan fasilitas nuklir dan pusat produksi rudal Iran, dengan tujuan menghentikan upaya negara tersebut dalam mengembangkan senjata nuklir.

Perkembangan program nuklir Iran telah berlangsung sejak dekade 1950-an, melalui berbagai fase krusial seperti revolusi 1979 dan perang Iran-Irak. Puncaknya adalah penandatanganan kesepakatan nuklir JCPOA pada tahun 2015, yang kemudian ditinggalkan oleh Amerika Serikat pada tahun 2018. Sejak saat itu, Iran secara terbuka melanggar batasan yang disepakati dalam JCPOA.

Saat ini, Iran mengoperasikan lebih dari 80 rangkaian sentrifugal aktif di dua lokasi utama, Natanz dan Fordow. Jenis sentrifugal yang digunakan pun semakin canggih, dari IR-1 yang lama hingga IR-6 yang berkapasitas tinggi. Bahkan, dengan model IR-2m dan IR-6, Iran dapat mendirikan situs rahasia berukuran kecil untuk memproduksi bahan senjata.

Sejak 2021, Iran menolak menyerahkan rekaman penuh dari alat pemantau di fasilitas sentrifugal dan produksi yellowcake. IAEA mengonfirmasi bahwa Iran memiliki cukup bahan untuk memproduksi lima hingga delapan hulu ledak nuklir dalam waktu kurang dari dua minggu, jika diproses lebih lanjut menjadi komponen senjata.

Risiko utama saat ini bukan hanya pada uranium yang telah diperkaya, tetapi juga pada keterbatasan akses IAEA. Hal ini membuat estimasi internasional terhadap stok dan kapasitas produksi Iran menjadi semakin kabur, membuka ruang spekulasi bahwa pengayaan menuju senjata bisa terjadi tanpa deteksi awal.

Sementara itu, berdasarkan data per Januari 2024, terdapat 12.121 hulu ledak nuklir yang tersebar di berbagai negara di dunia. Rusia dan Amerika Serikat memimpin dengan penguasaan lebih dari 87% persenjataan nuklir dunia. Israel diperkirakan memiliki 90 hulu ledak nuklir, meskipun belum pernah secara resmi mengakui keberadaan arsenal tersebut.

Kepemilikan senjata nuklir oleh Israel selalu menjadi isu sensitif, terutama di kawasan Timur Tengah yang penuh dengan dinamika konflik dan rivalitas antar negara. Iran, meski tidak secara langsung memiliki senjata nuklir, telah lama dicurigai berusaha untuk mengembangkan program nuklirnya, yang ditentang keras oleh Israel.

Demikianlah iran nuklir timur tengah memanas dunia di ujung tanduk telah saya bahas secara tuntas dalam business, news, indonesia, dunia Silakan jelajahi sumber lain untuk memperdalam pemahaman Anda selalu belajar dari pengalaman dan perhatikan kesehatan reproduksi. Mari kita sebar kebaikan dengan berbagi ini. Terima kasih atas kunjungannya

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.