Iron Dome Tak Berdaya: Iran Ungkap Kelemahan Sistem Israel.
Newsmenit.com Selamat membaca semoga mendapatkan ilmu baru. Di Artikel Ini saatnya membahas Technology, News, Indonesia, Dunia yang banyak dibicarakan. Informasi Praktis Mengenai Technology, News, Indonesia, Dunia Iron Dome Tak Berdaya Iran Ungkap Kelemahan Sistem Israel lanjutkan membaca untuk wawasan menyeluruh.
- 1.1. Iron Dome
Table of Contents
Sistem pertahanan udara Iron Dome, menjadi perbincangan hangat di tengah konflik Timur Tengah yang tak kunjung usai. Sistem ini, yang dalam bahasa Ibrani disebut Kippat Barzel, dianggap sebagai salah satu aset pertahanan terpenting Israel.
Mulai beroperasi penuh sejak Maret 2011, Iron Dome adalah sistem pertahanan mobile segala cuaca yang dirancang untuk melindungi warga Israel dari serangan udara jarak pendek, seperti roket dan mortir. Cara kerjanya adalah dengan meluncurkan misil pencegat yang dikendalikan secara presisi untuk menghancurkan ancaman di udara.
Menurut Kementerian Pertahanan Israel, Iron Dome telah mengalami beberapa peningkatan kemampuan dan berhasil menggagalkan ribuan serangan roket yang mengarah ke wilayah permukiman. Laporan Congressional Research Service tahun 2023 mengklasifikasikan Iron Dome sebagai sistem pertahanan anti-roket, anti-mortir, dan anti-artileri jarak pendek dengan jangkauan pencegatan antara 4 hingga 70 kilometer.
Sistem ini dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems, sebuah perusahaan pertahanan milik negara Israel, dengan dukungan pendanaan signifikan dari Amerika Serikat. Hingga 17 Juni 2025, Washington terus menginvestasikan dana untuk pengembangan dan operasional sistem ini.
Iron Dome bekerja dengan menggunakan radar untuk mendeteksi roket yang masuk dan menghitung lintasannya. Sistem akan menembakkan misil pencegat hanya jika roket tersebut mengarah ke wilayah penting, seperti area strategis atau pusat permukiman. Jika ancaman dinilai tidak berbahaya, seperti roket yang akan jatuh di area terbuka, sistem tidak akan bereaksi.
Satu baterai Iron Dome mampu melindungi area seluas 155 kilometer persegi dan biasanya terdiri dari 3 hingga 4 peluncur. Namun, para analis memperingatkan bahwa sistem ini dapat kewalahan jika menghadapi serangan roket besar-besaran secara simultan, yang dikenal sebagai saturation attack.
Center for Strategic International Studies memperkirakan bahwa biaya produksi satu baterai Iron Dome mencapai lebih dari US$100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun.
Terima kasih atas perhatian Anda terhadap iron dome tak berdaya iran ungkap kelemahan sistem israel dalam technology, news, indonesia, dunia ini Saya berharap artikel ini menginspirasi Anda untuk belajar lebih banyak kembangkan potensi diri dan jaga kesehatan mental. Sebarkan kebaikan dengan membagikan ke orang lain. terima kasih banyak.
✦ Tanya AI