Italia: Magnet Glamor, Miliarder Dunia Berpesta Ria.

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga kita selalu dalam kebaikan. Pada Waktu Ini saatnya berbagi wawasan mengenai Business, News, Indonesia, Dunia. Ringkasan Artikel Mengenai Business, News, Indonesia, Dunia Italia Magnet Glamor Miliarder Dunia Berpesta Ria Jangan berhenti teruskan membaca hingga tuntas.

Italia menjadi magnet bagi individu berpenghasilan tinggi, menarik gelombang baru orang super kaya dengan lingkungan investasi yang menguntungkan, pasar properti yang berkembang, dan kebijakan pajak yang menarik. Tren ini diperkirakan akan berlanjut hingga 2025 dan 2026, seiring dengan meningkatnya perbedaan antara negara-negara yang aktif menarik orang kaya dan mereka yang berjuang melawan ketidaksetaraan.

Meskipun pembayaran satu kali atas pendapatan luar negeri meningkat menjadi 200.000 euro (sekitar Rp3,86 miliar dengan kurs saat ini) pada tahun 2024, hal ini tidak mengurangi daya tarik Italia bagi orang kaya. Kedatangan mereka telah memicu lonjakan harga properti di lokasi-lokasi populer seperti Tuscany, Riviera Italia, Roma, Venesia, dan Firenze.

Menurut Matteo Pella, seorang pialang senior di Berkshire Hathaway HomeService, seperti yang dikutip pada Sabtu, 6 September 2025, orang-orang super kaya ini beroperasi pada tingkat kekayaan yang jauh melampaui pajak tetap 200.000 euro per tahun. Pembayaran ini memberikan pembebasan pajak penghasilan dan aset yang luas kepada individu asing atau warga negara yang telah tinggal di luar negeri selama minimal sembilan tahun, hingga 15 tahun.

Meskipun rezim kewarganegaraan dan izin tinggal bervariasi dan mungkin memerlukan investasi yang signifikan, kesederhanaan sistem Italia menjadi daya tarik utama. Anna Cipriani, direktur keanggotaan di Casa Cipriani Milano, menyatakan pada Sabtu, 6 September 2025, bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk kembali ke Italia.

Sementara banyak negara memperketat aturan bagi orang super kaya, Italia justru melawan tren tersebut. Mereka bersedia mengeluarkan uang, bahkan melebihi harga pasar, untuk mendapatkan pemandangan atau lokasi yang unik. Henley & Partners, yang memasarkan skema kewarganegaraan dan tempat tinggal melalui investasi, menyebut Italia sebagai tujuan relokasi utama bagi orang kaya di Eropa tahun ini.

Milan telah mengalami pertumbuhan signifikan selama bertahun-tahun, dengan peningkatan persentase dua digit dalam lima tahun terakhir. Danau Como diperkirakan akan mengalami peningkatan stabil sebesar 3% hingga 4% di tahun-tahun mendatang. Semakin banyak wilayah hukum menawarkan pilihan bagi mereka yang bersedia membayar, sehingga orang super kaya berbondong-bondong pindah ke tempat tinggal baru.

Selama dekade terakhir, jumlah individu berpenghasilan tinggi yang pindah ke luar negeri diperkirakan meningkat hampir tiga kali lipat, mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024. Sementara Prancis mempertimbangkan perluasan pajak kekayaan dan Swiss mempertimbangkan perubahan pajak warisan, rezim pajak tetap Italia yang akomodatif telah menarik banyak orang yang ingin menghabiskan uang dalam jumlah besar di tempat tinggal mewah dan dunia bisnis Milan yang berkembang.

Meskipun migrasi orang kaya menimbulkan pertanyaan dan aliran kekayaan global sulit dilacak, sejumlah tokoh terkemuka telah pindah ke Italia dalam beberapa bulan terakhir. Rezim pajak tetap Italia diperkenalkan pada tahun 2017 sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menarik investor asing dan mendorong dana lokal untuk kembali ke negara tersebut setelah krisis utang.

Hal ini memicu gelombang bisnis baru yang ingin memanfaatkan arus kekayaan yang datang, terutama di pusat keuangan dan mode Italia, Milan. Menurut grup real estat Tecnocasa, harga properti di Milan telah naik 49% sejak sistem pajak tetap diberlakukan pada tahun 2017, dibandingkan dengan 10,9% di kota-kota besar Italia lainnya. Konsultan properti global Knight Frank memperkirakan pasar real estat utama kota ini akan mencatat pertumbuhan harga lebih lanjut sebesar 3,5% pada tahun 2025.

Pella menekankan bahwa harga properti tidak selalu ditentukan oleh logika pasar, melainkan oleh kemampuan pembeli untuk membelinya. Ini adalah tentang mereka yang mampu membelinya.