Jepang Berduka: Gempa Dahsyat Renggut 30 Ribu Nyawa.

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga kita selalu dalam kebaikan. Dalam Waktu Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang News, Indonesia. Konten Yang Menarik Tentang News, Indonesia Jepang Berduka Gempa Dahsyat Renggut 30 Ribu Nyawa Baca artikel ini sampai habis untuk pemahaman yang optimal.

Kedutaan Besar China di Jepang mengeluarkan peringatan kepada warganya pada hari Senin, 15 April 2025, terkait potensi gempa bumi besar di Palung Nankai. Peringatan ini muncul setelah pemerintah Jepang merilis penilaian risiko terbaru pada tanggal 31 Maret 2025, yang menunjukkan peningkatan kemungkinan terjadinya gempa besar dalam 30 tahun mendatang.

Menurut laporan media Jepang, probabilitas terjadinya gempa besar di Palung Nankai telah meningkat dari 70% menjadi 80%. Gempa bumi berkekuatan 7,1 Skala Richter pernah mengguncang Prefektur Miyazaki pada Agustus tahun lalu, memicu peringatan gempa besar dari pemerintah Jepang.

Kedutaan Besar China mengimbau warganya untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana. Beberapa tips yang diberikan termasuk mengidentifikasi lokasi evakuasi terdekat, mengikuti instruksi evakuasi dari pemerintah setempat, serta memantau informasi terkait gempa bumi secara seksama.

Selain itu, warga China yang berencana melakukan perjalanan, studi, atau pembelian properti di Jepang disarankan untuk mempertimbangkan berbagai faktor risiko yang mungkin terjadi. Peringatan ini dikeluarkan menyusul laporan pemerintah Jepang pada 31 Maret 2025, yang memperkirakan bahwa gempa di Palung Nankai berpotensi menyebabkan 298.000 korban jiwa.

Sebagai informasi tambahan, Badan Meteorologi Jepang mencatat adanya enam gempa bumi dengan magnitudo 2,5 atau lebih dalam 24 jam terakhir hingga pukul 6 sore pada hari Selasa. Gempa terbesar berkekuatan 4,8 Skala Richter terjadi di lepas pantai timur pulau Hokkaido.

Perlu diingat bahwa Jepang memiliki sejarah kelam terkait gempa bumi dan tsunami. Pada tahun 2011, gempa dahsyat memicu tsunami yang menyebabkan kecelakaan nuklir dan menewaskan 19.729 orang, dengan 2.559 orang masih dinyatakan hilang hingga saat ini.

Newsweek melaporkan bahwa belum ada komentar resmi dari pemerintah Jepang terkait peringatan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar China. Hingga saat ini, belum ada tanggapan lebih lanjut dari pihak terkait.