Jeritan Hotel: Pariwisata Lesu, Bisnis Semakin Meradang!

Newsmenit.com Semoga hidupmu dipenuhi cinta dan kasih. Pada Postingan Ini aku ingin mengupas sisi unik dari Travel, Indonesia, Trens, Dunia. Artikel Terkait Travel, Indonesia, Trens, Dunia Jeritan Hotel Pariwisata Lesu Bisnis Semakin Meradang Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.
- 1.1. Jakarta, 16 Mei 2025
Table of Contents
Jakarta, 16 Mei 2025 - Industri perhotelan di Indonesia menghadapi tantangan baru di awal tahun ini. Efisiensi anggaran pemerintah berdampak signifikan terhadap tingkat hunian hotel, terutama yang berlokasi di pusat kota dan mengandalkan kegiatan pemerintahan.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, mengakui adanya dampak efisiensi anggaran terhadap industri pariwisata, termasuk sektor akomodasi. Beliau mendorong pelaku industri untuk berinovasi dan menciptakan pasar baru dengan pendekatan strategi yang berlandaskan pada prinsip pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Joko Sutrisno, mengungkapkan bahwa banyak instansi pemerintah membatalkan pertemuan di hotel akibat pemangkasan anggaran. Hal ini menyebabkan kamar-kamar dan ruang rapat hotel menjadi kosong.
Beberapa hotel bahkan terpaksa merumahkan karyawan, terutama pekerja harian (daily worker), sebagai respons terhadap penurunan okupansi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang secara nasional pada Maret 2025 mencapai 33,56 persen, turun 13,65 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan terdalam terjadi di DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Sumatera Barat.
Menghadapi situasi ini, pelaku industri perhotelan berupaya untuk beralih ke pasar leisure dan korporasi. Namun, perusahaan-perusahaan juga tengah melakukan efisiensi, sehingga tantangan semakin besar.
Menteri Widiyanti menekankan pentingnya memaksimalkan potensi wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) untuk memitigasi dampak efisiensi anggaran. Pertumbuhan wisnus hingga akhir tahun 2024 tercatat sebesar 21,7 persen, menunjukkan potensi besar yang dapat dimanfaatkan.
Pemerintah berharap industri perhotelan dapat tetap resilience dalam menghadapi dinamika yang ada. Kolaborasi yang kuat diyakini dapat menemukan ceruk-ceruk pertumbuhan baru untuk menjaga momentum pertumbuhan wisnus dan wisman.
Berikut adalah tabel perbandingan TPK Hotel Bintang pada Maret 2025:
Wilayah | TPK Maret 2025 | Perubahan dari Bulan Sebelumnya |
---|---|---|
Nasional | 33,56% | -13,65 poin |
DI Yogyakarta | - | -29,19 poin |
DKI Jakarta | - | -20,81 poin |
Sumatera Barat | - | -18,72 poin |
Terima kasih telah menyimak pembahasan jeritan hotel pariwisata lesu bisnis semakin meradang dalam travel, indonesia, trens, dunia ini hingga akhir Jangan lupa untuk membagikan pengetahuan ini kepada orang lain tetap fokus pada tujuan hidup dan jaga kesehatan spiritual. Mari berikan manfaat dengan membagikan ini. Sampai bertemu lagi
✦ Tanya AI