Jeritan Pengusaha: Produksi Nikel Harus Dibatasi, Cadangan Menipis?

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga semua berjalan lancar. Disini aku mau berbagi pengalaman seputar News, Indonesia yang bermanfaat. Artikel Yang Berisi News, Indonesia Jeritan Pengusaha Produksi Nikel Harus Dibatasi Cadangan Menipis Ikuti terus ulasannya hingga paragraf terakhir.

1.1. Tabel: Perbandingan Produksi Nikel Indonesia

Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menyerukan pengendalian produksi nikel dan penerapan standar Environmental, Social, and Governance (ESG) nasional. Seruan ini muncul di tengah kekhawatiran mendalam terkait kelebihan pasokan nikel global yang menekan harga dan merugikan industri pertambangan.

Sekjen APNI, Meidy Katrin Lengkey, dalam keterangan tertulis pada Rabu, 6 Agustus 2025, menyatakan bahwa lebih dari 50% pasokan nikel dunia saat ini berasal dari Indonesia, berdasarkan laporan lembaga internasional. Ini saatnya pemerintah melakukan kontrol produksi dan menyesuaikan arah hilirisasi, tegasnya.

Data dari FERROALOY menunjukkan produksi Nickel Pig Iron (NPI) Indonesia terus meningkat, sementara feronikel (FeNi) porsinya relatif kecil. APNI juga mendorong penerapan standar ESG nasional sebagai komitmen terhadap praktik pertambangan berkelanjutan, yang penting untuk mempertahankan akses pasar ekspor, terutama ke negara-negara yang menuntut transparansi lingkungan dan sosial.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, pada acara Human Capital Summit (HCS) 2025, Selasa, 3 Juni 2025, mengungkapkan bahwa nilai ekspor produk hilirisasi nikel sepanjang 2023 mencapai US$ 34 miliar. Namun, permintaan global belum mampu menyerap lonjakan pasokan. Bahlil juga menyoroti bahwa cadangan nikel Indonesia mencapai 43% dari total cadangan dunia, menurut data Badan Geologi Amerika.

Berdasarkan data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batu Bara Nasional tahun 2025, total cadangan bijih nikel per Desember 2024 tercatat sebesar 5,913 miliar ton. Jika produksi bijih nikel per tahun mencapai 173 juta ton (data tahun 2024), sisa umur cadangan bijih nikel diperkirakan hanya 34 tahun lagi. Sebagian cadangan lainnya dikuasai oleh Australia, Filipina, dan Kanada.

Bahlil menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam di Indonesia sesuai dengan amanat Pasal 33 UUD 1945, yang menyatakan bahwa kekayaan alam dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Dominasi strategi volume tanpa evaluasi daya serap pasar menjadi perhatian utama.

Tabel: Perbandingan Produksi Nikel Indonesia