• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Juliana Marins: Benturan Maut Ungkap Fakta, Bukan Hipotermia!

img

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga kalian dalam perlindungan tuhan yang esa. Di Kutipan Ini saya mau menjelaskan berbagai aspek dari Travel, Indonesia, Trens, Dunia. Artikel Mengenai Travel, Indonesia, Trens, Dunia Juliana Marins Benturan Maut Ungkap Fakta Bukan Hipotermia Simak baik-baik hingga kalimat penutup.

    Table of Contents

Pada hari Jumat, 27 Juni 2025, Dokter Forensik Ida Bagus Putu Alit dari RS Bali Mandara memaparkan hasil autopsi jenazah Juliana Marins, turis asal Brasil yang ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang di Gunung Rinjani, Lombok Timur, NTB pada tanggal 21 Juni 2025.

Menurut Dr. Alit, hasil autopsi menunjukkan bahwa Juliana Marins meninggal dunia akibat benturan benda keras. Jadi dapat kami sampaikan bahwa kematian itu dalam jangka waktu yang sangat singkat, jelasnya.

Lebih lanjut, Dr. Alit menjelaskan bahwa tidak ditemukan adanya penyusutan limpa, yang mengindikasikan pendarahan terjadi dengan cepat, bukan secara perlahan seperti pada kasus hipotermia. Bahkan di dalam organ tubuh terutama organ spleen (limpa), tidak ditemukan mengkerut akibat hipotermia, katanya.

Dr. Alit juga menampik dugaan bahwa Juliana meninggal karena hipotermia. Untuk hipotermia, tanda-tanda adanya itu luka-luka yang ditimbulkan di ujung-ujung jari berwarna hitam. Nah, ini tidak kami temukan, ujarnya. Ia menambahkan bahwa hampir seluruh tubuh Juliana mengalami luka-luka, terutama luka lecet geser yang mengindikasikan tubuh korban bergesekan dengan benda-benda tumpul.

Pemeriksaan lebih lanjut juga tidak menemukan tanda-tanda bahwa korban telah meninggal dalam jangka waktu lama sebelum ditemukan. Jadi kami tidak menemukan bukti-bukti atau tanda-tanda bahwa korban meninggal dalam jangka waktu yang lama dari luka-luka, kata Dr. Alit.

Meskipun ditemukan luka di bagian kepala, Dr. Alit memastikan bahwa luka tersebut belum sampai menimbulkan herniasi otak. Kerusakan organ dalam dan pendarahan disebabkan oleh patah tulang akibat benturan keras.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kematian Juliana Marins disebabkan oleh benturan benda keras yang menyebabkan kerusakan organ dalam dan pendarahan, bukan karena hipotermia atau penyebab lainnya.

Sekian penjelasan detail tentang juliana marins benturan maut ungkap fakta bukan hipotermia yang saya tuangkan dalam travel, indonesia, trens, dunia Siapa tau ini jadi manfaat untuk kalian tetap semangat berkarya dan jaga kesehatan tulang. Sebarkan kebaikan dengan membagikan kepada yang membutuhkan. jangan lupa cek artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.