Kaget Tarif Trump, Pengusaha Sepatu Meratap: Listrik Diskon, PPN Lenyap!

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga semua berjalan lancar. Di Momen Ini saya ingin menjelaskan bagaimana News, Indonesia berpengaruh. Informasi Praktis Mengenai News, Indonesia Kaget Tarif Trump Pengusaha Sepatu Meratap Listrik Diskon PPN Lenyap Ikuti selalu pembahasannya sampai bagian akhir.
Table of Contents
Jakarta, Indonesia – Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menyatakan dukungannya terhadap upaya pemerintah dalam menghadapi potensi pemberlakuan tarif baru oleh Amerika Serikat (AS) terhadap produk alas kaki Indonesia. Kebijakan ini, yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump, menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap ekspor alas kaki nasional.
Menurut Direktur Eksekutif Aprisindo, Yoseph Billie Dosiwoda, Aprisindo berharap pemerintah dapat memanfaatkan ruang diplomasi untuk mencapai tarif yang lebih rendah dari yang saat ini berlaku sementara, yaitu 10%. Aprisindo masih memberikan ruang diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah dan mendukung proses ini, ujarnya, Kamis (10 Juli 2025), seperti dikutip dari CNBC Indonesia.
Billie menekankan pentingnya menunggu pernyataan resmi dari pemerintah sebagai landasan bersama dalam menghadapi situasi ini. Ia juga mengusulkan agar pemerintah memberikan proteksi melalui APBN berupa program insentif bagi pelaku industri alas kaki, guna menjaga kelangsungan proses produksi.
Saat ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sedang berada di Washington DC untuk melakukan negosiasi dengan Kementerian Perdagangan AS dan Presiden Trump. Aprisindo menaruh harapan besar pada upaya negosiasi ini.
Billie juga menyoroti pentingnya percepatan deregulasi lintas kementerian dan lembaga secara cepat, tepat, dan terkoordinasi. Ia menjelaskan bahwa industri alas kaki di Indonesia merupakan industri padat karya yang menyerap tenaga kerja secara langsung dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
Tarif resiprokal Presiden Trump menjadi faktor eksternal yang sangat memengaruhi, mengingat ekspor alas kaki Indonesia pada tahun 2024 mencapai US$2,393 miliar. Aprisindo memandang situasi ini sebagai kesempatan untuk fokus mempercepat agenda reformasi struktural melalui pendekatan deregulasi yang konsisten lintas sektor.
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto pada Rabu (9 Juli 2025) bertemu dengan U.S. Secretary of Commerce Howard Lutnick dan United States Trade Representative Jamieson Greer di Washington DC.
Aprisindo menekankan bahwa keberhasilan Indonesia dalam menavigasi isu ini akan sangat bergantung pada kekuatan economic diplomacy yang solid, terukur, dan berorientasi pada kepentingan jangka panjang industri nasional.
Kebijakan tarif baru Trump ini diumumkan melalui surat kepada Presiden RI Prabowo Subianto pada tanggal 7 Juli 2025. Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa mulai 1 Agustus 2025, AS akan menjatuhkan tarif 32% kepada semua produk Indonesia yang dikirim ke AS, terpisah dari tarif sektoral yang dijatuhkan.
Trump juga mengancam negara-negara BRICS, termasuk Indonesia, dengan pengenaan tarif tambahan 10% atas impor. Pengumuman ini sontak menimbulkan reaksi, termasuk dari Indonesia.
Aprisindo akan menghitung segala margin dampak buruk dari penerapan tarif ini agar tetap berlangsung proses produksi dan agar tidak terjadi PHK. Jika kebijakan tarif tinggi ini benar-benar diberlakukan secara penuh, tekanan terhadap sektor industri padat karya yang memiliki pangsa ekspor besar ke AS bagi alas kaki akan semakin besar.
Billie mengusulkan beberapa langkah antisipasi, seperti diskon 50%+ harga listrik di jam puncak, harga gas yang terjangkau, penghapusan PPN, penangguhan pembayaran BPJS Tenaga Kerja bagi para pekerja, dan lainnya secara nyata. Ia juga menekankan perlunya percepatan perundingan IEU-CEPA, kerja sama ekonomi komprehensif antara Indonesia dengan Uni Eropa (UE), yang diharapkan akan semakin membuka akses pasar baru di Uni Eropa.
Dalam penantian Aprisindo yang berlangsung selama 90 hari dengan situasi waspada wait and see. Ini berpotensi pesanan menurun dan akan memengaruhi proses produksi menurun. Agar Indonesia tidak ketinggalan dari persaingan antarnegara dan produksi tetap berjalan baik dan normal.
Billie mengatakan, kebijakan tarif 32% memang belum berlaku final sampai 1 Agustus 2025. Karena yang diterapkan selama ini adalah 10% dan ini sampai akhir Juli, setelah tanggal 1 Agustus 2025 akan berlaku 32%. Karena angka 10% selama 90 hari ini, walau berat masih dianggap stabil keberlangsungan proses produksi alas kaki di Indonesia. Dalam kerangka tersebut, Aprisindo menilai bahwa pengumuman pengenaan tarif oleh Presiden Trump pada 1 Agustus perlu dibaca sebagai bagian dari dinamika negosiasi.
Billie berharap, fokus utama pemerintah terhadap industri padat karya, disertai reformasi yang menjangkau sektor-sektor lain untuk memperkuat daya saing nasional dalam menghadapi dinamika dan disrupsi pasar yang terus berlangsung. Maka penting bagi Aprisindo mendorong pemerintah untuk terus memperbaiki iklim investasi yang kondusif dan kemudahan berusaha di dalam negeri. Supaya bisa tetap kompetitif dengan ketidakpastian eksternal seperti ini. Seperti program deregulasi-perampingan kebijakan yang lebih mudah dari syarat administrasi dan teknis, proses perizinan yang mudah baik pengurusan AMDAL dan SNI, penetapan UMK yang dapat dijangkau dengan aturan yang jelas tidak berubah-ubah, keamanan berusaha dari penegakan hukum menjaga bagi para pelaku industri padat karya alas kaki dari iuran yang tidak resmi oleh ormas.
Demikianlah kaget tarif trump pengusaha sepatu meratap listrik diskon ppn lenyap telah saya uraikan secara lengkap dalam news, indonesia Saya berharap Anda mendapatkan insight baru dari tulisan ini ciptakan lingkungan positif dan jaga kesehatan otak. Mari sebar kebaikan ini kepada semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya
✦ Tanya AI