• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Kanker Serviks: Maut Mengintai Wanita Indonesia, Deteksi Dini!

img

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga kita diberi petunjuk. Di Momen Ini mari kita diskusikan Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang sedang hangat. Informasi Mendalam Seputar Lifestyle, News, Indonesia, Trends Kanker Serviks Maut Mengintai Wanita Indonesia Deteksi Dini Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.

Kanker serviks, seringkali dijuluki sebagai pembunuh senyap, menjadi ancaman serius bagi kesehatan wanita di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa setiap tahunnya, sekitar 36.000 kasus baru terdeteksi, dan ironisnya, sebagian besar baru terdiagnosis pada stadium lanjut.

Menyadari urgensi permasalahan ini, BD (Becton, Dickinson and Company) telah mengembangkan inovasi teknologi yang memungkinkan wanita untuk melakukan tes skrining kanker serviks secara mandiri. Metode pengambilan sampel mandiri ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi skrining, yang selama ini terhambat oleh rasa tidak nyaman, kurangnya informasi, dan keterbatasan akses ke layanan kesehatan.

Menurut Raden Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo, rendahnya tingkat skrining menjadi tantangan utama di Indonesia. Survei terbaru dari BD mengungkapkan bahwa meskipun 92% wanita menyadari pentingnya deteksi dini, 70% menunda pemeriksaan karena rasa takut atau tidak nyaman, dan 81% lebih memilih metode pengambilan sampel mandiri di rumah.

Pada tanggal 24 April 2025, Raden Soeko menjelaskan bahwa metode pengambilan sampel mandiri ini akan menjangkau lebih banyak perempuan dan mempercepat proses penanganan. BD Indonesia, bekerja sama dengan RSK Dharmais dan Kementerian Kesehatan, menargetkan skrining terhadap 8.000 perempuan di berbagai wilayah Indonesia.

Teknologi ini bukan hal baru; implementasi serupa telah berhasil dilakukan di negara-negara seperti Belanda, Denmark, dan Swedia, yang kini hampir mencapai target skrining yang ditetapkan oleh WHO. Keunggulan metode ini terletak pada kemudahan penggunaannya dibandingkan dengan pemeriksaan konvensional seperti Pap smear.

Selain itu, BD juga menyertakan teknologi extended genotyping dan sistem otomasi pra-analitik penuh, yang memungkinkan deteksi jenis HPV secara lebih rinci dan efisien. Dengan inovasi ini, diharapkan angka kematian akibat kanker serviks, yang mencapai 21.000 jiwa pada tahun 2020, dapat ditekan secara signifikan.

Tabel Perbandingan Metode Skrining Kanker Serviks

Metode Kelebihan Kekurangan
Pap Smear Metode standar, teruji Membutuhkan kunjungan ke dokter, rasa tidak nyaman
Pengambilan Sampel Mandiri Lebih nyaman, fleksibel, meningkatkan partisipasi Membutuhkan edukasi yang baik, potensi kesalahan pengambilan sampel

Sekian ulasan tentang kanker serviks maut mengintai wanita indonesia deteksi dini yang saya sampaikan melalui lifestyle, news, indonesia, trends Terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah Anda berikan, tetap semangat belajar dan jaga kebugaran fisik. Jika kamu suka Terima kasih

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.