Kemarahan Publik: Jurang Ekonomi Lebar, Keadilan Terancam.

Newsmenit.com Mudah-mudahan harimu cerah dan indah. Di Sesi Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar Economy, News, Indonesia, Dunia. Artikel Yang Mengulas Economy, News, Indonesia, Dunia Kemarahan Publik Jurang Ekonomi Lebar Keadilan Terancam Jangan diskip ikuti terus sampai akhir pembahasan.
Table of Contents
Pada tanggal 5 September 2025, data dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkap dinamika menarik dalam pertumbuhan tabungan masyarakat Indonesia. Analisis menunjukkan adanya perlambatan signifikan dalam pertumbuhan tabungan masyarakat dengan nominal di bawah Rp 100 juta. Antara Juli 2016 dan Juli 2019, pertumbuhan tabungan kelompok ini hanya mencapai 26,3%.
Sebaliknya, kelompok masyarakat dengan tabungan di atas Rp 5 miliar justru mengalami pertumbuhan yang pesat. Pada periode yang sama (2016-2019), pertumbuhan tabungan mereka mencapai 29,7%, dan melonjak lebih tinggi lagi menjadi 33,9% antara Juli 2021 dan Juli 2024.
Pertumbuhan tabungan masyarakat dengan saldo antara Rp 100 juta hingga Rp 200 juta juga mengalami tren serupa, yaitu perlambatan. Pertumbuhan pada periode Juli 2021 hingga Juli 2024 hanya mencapai 11,9%, menunjukkan penurunan dibandingkan periode sebelumnya.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) turut mengindikasikan adanya peningkatan ketimpangan pendapatan. Gini ratio, sebagai indikator ketimpangan, naik dari 0,379 pada Maret 2024 menjadi 0,381 pada September 2024. Hal ini mengkonfirmasi bahwa jurang antara kelompok berpenghasilan tinggi dan rendah semakin melebar.
Ekonom senior, Tauhid Ahmad, dalam program detikSore, menyoroti bahwa kesenjangan ekonomi menjadi pemicu perilaku impulsif masyarakat. Ia menekankan pentingnya upaya jangka pendek untuk mengurangi kesenjangan tersebut.
Ketimpangan ekonomi yang semakin mencolok, terutama jika dibandingkan dengan tunjangan yang diterima oleh aparatur negara, memicu berbagai reaksi di masyarakat. Data tabungan yang dirilis LPS menjadi salah satu indikator yang memperjelas jurang antara si kaya dan si miskin.
Kondisi kelas menengah di Indonesia juga menjadi perhatian. Bank Dunia mencatat bahwa kelas menengah semakin tertinggal dibandingkan dengan kelompok atas dan bawah. Tauhid Ahmad menekankan perlunya perubahan kebijakan untuk meningkatkan daya beli kelas menengah.
Aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah merupakan salah satu manifestasi dari kekecewaan masyarakat terhadap ketimpangan ekonomi yang semakin terasa. Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.
Sekian uraian detail mengenai kemarahan publik jurang ekonomi lebar keadilan terancam yang saya paparkan melalui economy, news, indonesia, dunia Jangan ragu untuk mencari tahu lebih lanjut tentang topik ini cari inspirasi positif dan jaga kebugaran. Mari bagikan kebaikan ini kepada orang lain. jangan lewatkan artikel lain di bawah ini.
✦ Tanya AI