Kemarau Tertunda Hujan Menggila: BMKG Beri Penjelasan Ilmiah.

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga kita selalu bersatu. Saat Ini saya ingin berbagi tentang News, Indonesia yang bermanfaat. Artikel Ini Mengeksplorasi News, Indonesia Kemarau Tertunda Hujan Menggila BMKG Beri Penjelasan Ilmiah baca sampai selesai.
- 1.1. 12 April 2025
- 2.1. 10 Februari 2024
Table of Contents
Jakarta, 12 April 2025 - Beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Jabodetabek, mengalami curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir. Fenomena ini menarik perhatian, mengingat prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya yang menyatakan bahwa Indonesia akan memasuki musim kemarau.
Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, menjelaskan bahwa hujan yang terjadi, terutama pada sore dan malam hari, tidak merata di seluruh wilayah Indonesia. Faktor utama penyebabnya adalah konvergensi massa udara dan labilitas lokal yang kuat, yang mendukung proses konvektif pada skala lokal.
Konvergensi, atau pertemuan massa udara, memiliki pengaruh signifikan terhadap pembentukan hujan. Labililitas lokal, di sisi lain, merupakan kondisi atmosfer yang memungkinkan udara hangat dan lembap naik dengan cepat karena lebih ringan dari udara sekitarnya. Kombinasi kedua faktor ini memicu pembentukan awan konvektif, yang dapat menghasilkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, bahkan disertai petir dan angin kencang.
BMKG juga menyoroti adanya bibit siklon yang terpantau di Laut Arafura bagian barat, tepatnya di barat daya Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. Bibit siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum 25 knot dan tekanan udara 1004 hPa, bergerak ke arah barat daya. Keberadaan bibit siklon ini juga menyebabkan peningkatan tinggi gelombang laut di sekitar pusat sirkulasi.
BMKG memperingatkan bahwa hingga sepekan ke depan, sejumlah wilayah di Indonesia masih akan menghadapi potensi curah hujan yang signifikan, terutama di wilayah Indonesia bagian selatan dan timur. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Riau, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Selain itu, beberapa wilayah lain seperti Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Maluku, dan Papua Selatan juga berpotensi mengalami peningkatan hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang umumnya relatif lebih cepat, serta variasi kondisi cuaca secara spasial yang signifikan, sehingga dapat memengaruhi kelancaran aktivitas sehari-hari. Kondisi cuaca yang variatif dan dinamis ini merupakan ciri khas musim pancaroba, yaitu peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Pada periode ini, potensi hujan masih dapat terjadi secara tiba-tiba disertai angin kencang dan kilat/petir pada siang atau sore hari.
Cuaca ekstrem diperkirakan akan terus terjadi di Jabodetabek hingga 10 Februari 2024 dengan intensitas hujan yang semakin meningkat.
Demikian informasi tuntas tentang kemarau tertunda hujan menggila bmkg beri penjelasan ilmiah dalam news, indonesia yang saya sampaikan Jangan segan untuk mencari referensi tambahan pertahankan motivasi dan pola hidup sehat. Jika kamu mau Terima kasih
✦ Tanya AI