KPK: Ratusan Agen Travel Haji, Kuota Bermasalah!

Newsmenit.com Bismillah semoga hari ini membawa berkah untuk kita semua. Pada Kesempatan Ini saya ingin membahas News, Indonesia yang sedang trending. Catatan Artikel Tentang News, Indonesia KPK Ratusan Agen Travel Haji Kuota Bermasalah Jangan lewatkan informasi penting

1.1. Tetapi kemudian, ini tidak sesuai, itu yang menjadi perbuatan melawan hukumnya, itu tidak sesuai aturan itu, tapi dibagi dua,

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi terkait pengelolaan kuota haji di Kementerian Agama (Kemenag). Pada tanggal 12 Agustus 2025, KPK mengumumkan bahwa telah dilakukan pencegahan ke luar negeri terhadap tiga orang, termasuk mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (YCQ), selama enam bulan ke depan.

Langkah pencegahan ini diambil untuk mempermudah proses penyidikan. Menurut Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, keberadaan ketiga orang tersebut di Indonesia sangat dibutuhkan untuk mengungkap fakta-fakta terkait kasus ini.

KPK juga menyoroti peran ratusan agen travel yang diduga terlibat dalam pengurusan kuota haji tambahan. Asep menjelaskan bahwa pembagian kuota haji tambahan ini bervariasi, disesuaikan dengan skala agen travel. Pembagiannya pun disesuaikan dengan besar kecilnya agen travel, ujarnya.

Kasus ini bermula dari pengalihan sebagian kuota haji tambahan sebanyak 20 ribu yang diperoleh Indonesia dari pemerintah Arab Saudi pada era Presiden Joko Widodo. Seharusnya, kuota tambahan ini dialokasikan seluruhnya untuk memperpendek waktu tunggu haji reguler. Namun, faktanya, kuota tersebut dibagi dua, 10 ribu untuk haji reguler dan 10 ribu untuk kuota haji khusus.

Asep Guntur menegaskan bahwa pengalihan setengah kuota haji tambahan ke haji khusus tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Tetapi kemudian, ini tidak sesuai, itu yang menjadi perbuatan melawan hukumnya, itu tidak sesuai aturan itu, tapi dibagi dua, tegasnya pada tanggal 6 Agustus 2025.

KPK telah meningkatkan status kasus ini ke tahap penyidikan dan terus melakukan pendalaman untuk mengungkap seluruh pihak yang terlibat serta menghitung kerugian negara akibat dugaan korupsi ini.

Pada tanggal 9 Agustus 2025, Asep Guntur juga menyinggung mengenai pembagian kuota haji tambahan tahun 2024 sebanyak 20 ribu. Menurutnya, kuota ini seharusnya diperuntukkan bagi haji reguler untuk memperpendek masa tunggu.