Kursi 11A Air India: Kisah Selamat yang Tak Terduga.

Newsmenit.com Semoga semua mimpi indah terwujud. Hari Ini saya akan mengulas berbagai hal menarik tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia. Pandangan Seputar Travel, Indonesia, Trens, Dunia Kursi 11A Air India Kisah Selamat yang Tak Terduga Baca tuntas artikel ini untuk wawasan mendalam.

Pada tanggal 13 Juni 2025, sebuah tragedi menimpa penerbangan Air India Boeing 787-8 Dreamliner di Ahmedabad, India. Pesawat tersebut jatuh tak lama setelah lepas landas, menghantam area perumahan dan menewaskan seluruh penumpang kecuali satu orang: Vishwash Kumar Ramesh, seorang warga negara Inggris berusia 40 tahun.

Vishwash dan saudaranya, Ajaykumar Ramesh (35), sedang dalam perjalanan pulang ke Inggris setelah menyelesaikan urusan bisnis di India. Mereka tidak menyadari bahwa perjalanan ini akan menjadi yang terakhir bagi Ajaykumar.

Menurut laporan, pesawat mengalami masalah daya sesaat setelah lepas landas dan menukik tajam. Kapten pesawat, Sumeet Sabharwal, yang memiliki pengalaman terbang selama 8.200 jam, sempat mengirimkan panggilan darurat sebelum pesawat jatuh.

Vishwash, yang terbaring di ranjang rumah sakit dengan luka di dada, mata, dan kakinya, menceritakan pengalamannya yang mengerikan. Ia mengatakan bahwa pesawat terbelah dua dan ia terlempar keluar sebelum ledakan terjadi. Polisi menemukan Vishwash dan segera membawanya ke rumah sakit.

Saudara Vishwash, Nayan, mengungkapkan kelegaannya atas keselamatan saudaranya, tetapi juga kekhawatirannya tentang keberadaan Ajaykumar. Yang dia khawatirkan di telepon hanyalah menemukan Ajay, kata Nayan.

Pakar penerbangan menduga bahwa penyebab kecelakaan itu adalah hilangnya daya secara tiba-tiba pada fase penerbangan yang paling kritis. Kemungkinan penyebabnya termasuk perubahan angin yang cepat atau tabrakan burung yang menyebabkan kedua mesin mati.

Sebelum penemuan Vishwash, pihak berwenang meyakini bahwa tidak ada yang selamat dari kecelakaan tersebut. Kisah Vishwash adalah keajaiban di tengah tragedi, namun duka mendalam tetap dirasakan oleh keluarga dan kerabat para korban.