• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Legenda Sanggabuana: Si Naga Jawa, Penjaga Gunung Karawang

img

Newsmenit.com Semoga kalian semua dalam keadaan baik ya. Di Artikel Ini mari kita kupas tuntas sejarah Travel, Indonesia, Trens, Dunia. Artikel Yang Mengulas Travel, Indonesia, Trens, Dunia Legenda Sanggabuana Si Naga Jawa Penjaga Gunung Karawang Mari kita bahas tuntas hingga bagian penutup tulisan.

    Table of Contents

Gunung Sanggabuana di Karawang, Jawa Barat, yang menjulang setinggi 1.291 mdpl, menyimpan kekayaan hayati yang luar biasa. Salah satu penghuninya yang unik adalah Xenodermus javanicus, atau yang lebih dikenal sebagai ular naga Jawa.

Ular ini, dengan penampilannya yang menyerupai naga mini, ditemukan oleh tim Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) bersama Fakultas Biologi Universitas Nasional (UNAS) Jakarta pada tahun 2022. Panjang tubuhnya sekitar 50 cm, dengan sisik yang berjajar rapi.

Xenodermus, yang berarti kulit aneh, sangat cocok menggambarkan ular ini. Kulitnya berwarna abu-abu gelap dengan tekstur kasar yang unik. Ciri khas lainnya adalah tonjolan di sepanjang punggungnya, yang disebut hemiphenial, serta laporan adanya dua tanduk kecil di kepalanya, semakin memperkuat kesan naga.

Ular naga Jawa hidup di habitat sejuk dengan ketinggian di atas 1.000 mdpl. Mereka menyukai tempat lembap dekat bebatuan dan aliran air, di mana mereka bersembunyi dan mencari makan. Makanan utamanya adalah anak katak, seperti yang tertangkap kamera di sekitar aliran sungai Cikoleangkak.

Meskipun penampilannya menarik, Animalium-BRIN menyarankan untuk tidak memelihara ular ini karena mereka mudah stres. Lebih baik membiarkannya hidup di habitat aslinya, di mana mereka dapat berkembang biak dengan bertelur. Betina yang lebih besar dapat menghasilkan telur dalam jumlah banyak.

Menurut data International Union for Conservation of Nature (IUCN), status ular naga Jawa adalah least concern (LC), yang berarti risiko kepunahannya rendah. Namun, ular ini sangat sensitif terhadap perubahan iklim dan cuaca, sehingga dapat menjadi indikator kerusakan lingkungan.

Penurunan populasi ular naga Jawa dapat menjadi pertanda deforestasi yang meluas di hutan hujan tropis Gunung Sanggabuana. Sebaliknya, kelestarian hutan akan mendukung kehidupan ular ini. Saat ini, Gunung Sanggabuana sedang dalam proses menjadi taman nasional, setelah sebelumnya menjadi hutan produksi.

Keberadaan ular naga Jawa menjadi bukti pentingnya menjaga kelestarian alam Gunung Sanggabuana. Upaya konservasi yang berkelanjutan akan memastikan bahwa ular unik ini tetap menjadi bagian dari keanekaragaman hayati Indonesia.

Terima kasih telah mengikuti penjelasan legenda sanggabuana si naga jawa penjaga gunung karawang dalam travel, indonesia, trens, dunia ini hingga selesai Selamat menggali informasi lebih lanjut tentang tema ini berpikir maju dan jaga kesejahteraan diri. Jangan segan untuk membagikan kepada orang lain. Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Terima kasih atas dukungan Anda.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.