Lima Negara Kaya Raya: Mata Uang Terlalu Perkasa, Pusing!

Newsmenit.com Hai selamat membaca informasi terbaru. Pada Kesempatan Ini saya akan membahas perkembangan terbaru tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Ringkasan Artikel Mengenai Business, News, Indonesia, Dunia Lima Negara Kaya Raya Mata Uang Terlalu Perkasa Pusing Baca artikel ini sampai habis untuk pemahaman yang optimal.
Penguatan mata uang sejumlah negara terhadap dolar AS sejak awal tahun 2025 menjadi perhatian utama bagi pelaku ekonomi global. Euro, misalnya, telah menguat sekitar 12,08% terhadap dolar AS, mencerminkan optimisme terhadap pemulihan ekonomi Eropa dan ekspektasi kebijakan moneter yang lebih ketat dari Bank Sentral Eropa (ECB).
Di Asia, dolar Taiwan (TWD) juga menunjukkan performa yang mengesankan. Pada 4 Juli 2025, TWD mencapai level terkuat dalam tiga tahun terakhir, diperdagangkan pada TWD 28,901 per dolar AS. Penguatan ini didorong oleh lonjakan ekspor teknologi dan permintaan chip global, dengan pertumbuhan sekitar 11% year-to-date.
Namun, penguatan mata uang ini juga menimbulkan tantangan. Bagi eksportir Eropa, kombinasi antara mata uang euro yang kuat dan potensi tarif baru dari AS dapat berdampak negatif. Ekonom Gian Maria Milesi Ferretti memperingatkan bahwa hal ini dapat merugikan eksportir Eropa, terutama bagi perusahaan seperti Volkswagen dan Mercedes-Benz yang sangat bergantung pada ekspor ke AS.
Uni Eropa mengekspor barang senilai hampir €532 miliar ke AS pada tahun 2024, naik 5,5% dari tahun sebelumnya. Sektor otomotif merupakan kontributor signifikan, dengan sekitar 750.000 kendaraan diekspor ke AS setiap tahunnya, mencakup 14% dari total produksi industri otomotif Uni Eropa.
Penguatan mata uang lokal membuat barang-barang buatan Taiwan menjadi lebih mahal bagi pembeli internasional. Banyak eksportir menerima pembayaran dalam USD atau EUR sehingga ketika dikonversi ke TWD, nilai tukar yang lebih kuat membuat pendapatan domestik (TWD) mereka turun. Hal ini terutama penting bagi produk berorientasi harga, seperti komponen elektronik yang bersaing ketat dengan produk dari Korea Selatan, China, dan Jepang.
Selain itu, franc Swiss juga mengalami penguatan signifikan terhadap dolar AS, naik 12,58% sejak awal 2025. Penguatan ini dapat menyebabkan pembeli asing mengalihkan pesanan ke negara dengan mata uang yang lebih lemah, sehingga berpotensi menurunkan volume ekspor.
Sebagai contoh, Airbus mengirimkan sekitar 12% pesawatnya ke AS. Dengan harga Airbus A320neo sekitar US$110 juta, penguatan euro dapat menyebabkan kenaikan harga sekitar US$10 juta per unit, sehingga mengurangi daya saingnya dibandingkan dengan Boeing 737 Max.
Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa Taiwan mencatatkan lonjakan ekspor yang signifikan, mencapai US$154 miliar pada kuartal kedua 2025. Namun, penguatan TWD dapat mengurangi margin keuntungan perusahaan semikonduktor, karena sebagian besar penjualan dilakukan dalam dolar AS.
Secara keseluruhan, penguatan mata uang ini menandakan kepercayaan pasar terhadap kondisi ekonomi dan prospek negara-negara tersebut. Namun, perusahaan perlu melakukan efisiensi atau menaikkan harga, yang bisa mengurangi pesanan. Dolar AS kemungkinan besar akan naik dan produk-produk Eropa akan kehilangan Sebagian pangsa pasar di AS.
Begitulah uraian komprehensif tentang lima negara kaya raya mata uang terlalu perkasa pusing dalam business, news, indonesia, dunia yang saya berikan Selamat menggali lebih dalam tentang topik yang menarik ini cari inspirasi dari alam dan jaga keseimbangan hidup. Silakan bagikan kepada orang-orang terdekat. Terima kasih
✦ Tanya AI