• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Mangga dan Diabetes: Mitos atau Fakta? Ini Ulasannya!

img

Newsmenit.com Hai semoga semua sedang dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Hari Ini saya akan membahas perkembangan terbaru tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends. Pembahasan Mengenai Lifestyle, News, Indonesia, Trends Mangga dan Diabetes Mitos atau Fakta Ini Ulasannya Ikuti terus ulasannya hingga paragraf terakhir.

Mumbai, India – 24 Agustus 2025 – Kabar baik bagi para penyandang diabetes dan pecinta mangga! Dua studi klinis terbaru di India memberikan angin segar terkait konsumsi mangga bagi penderita diabetes tipe 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi mangga dalam jumlah yang terkontrol, sebagai pengganti karbohidrat seperti roti, justru dapat memberikan dampak positif pada kadar gula darah dan kesehatan metabolisme.

Dr. Rahul Baxi, seorang ahli diabetes terkemuka di Mumbai, mengungkapkan bahwa pertanyaan tentang bolehkah penderita diabetes mengonsumsi mangga sering muncul, terutama saat musim mangga tiba. Studi terbaru ini memberikan jawaban yang melegakan, bahwa mangga bukanlah buah terlarang seperti yang selama ini dikhawatirkan.

Salah satu studi, yang akan segera dipublikasikan di European Journal of Clinical Nutrition, melibatkan 95 partisipan. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi mangga membuat kadar gula darah setelah makan menjadi lebih stabil. Studi lain yang berlangsung selama delapan minggu di Fortis C-DOC Delhi, menemukan bahwa mengganti roti sarapan dengan 250 gram mangga pada 35 penderita diabetes tipe 2, menghasilkan perbaikan pada berbagai indikator kesehatan, termasuk kadar glukosa puasa, HbA1c, resistensi insulin, berat badan, lingkar pinggang, dan kadar kolesterol baik (HDL).

Prof. Misra menekankan pentingnya moderasi dan pengawasan klinis. Ini bukan lampu hijau untuk makan mangga sepuasnya, ujarnya. Beliau menjelaskan bahwa jika kebutuhan kalori harian adalah 1600 kalori, maka kalori dari mangga harus menjadi bagian dari total tersebut, bukan tambahan. Satu buah mangga seberat 250 gram mengandung sekitar 180 kalori.

Dr. Baxi juga menyarankan agar mangga dikonsumsi dalam jumlah terbatas, sekitar setengah porsi yang mengandung 15 gram karbohidrat, satu atau dua kali sehari. Ia merekomendasikan untuk mengonsumsi mangga di antara waktu makan, bukan sebagai hidangan penutup, dan sebaiknya dipadukan dengan protein atau serat, serta tidak dikombinasikan dengan sumber gula lain.

Penelitian ini juga menemukan bahwa tiga varietas mangga populer di India, yaitu Safeda, Dasheri, dan Langra, memicu respons glikemik yang mirip atau bahkan lebih rendah dibandingkan roti putih setelah dua jam uji glukosa.

Temuan ini memberikan harapan baru bagi jutaan penderita diabetes di India dan di seluruh dunia. Menurut Federasi Diabetes Internasional (IDF), diabetes tipe 2 mencakup lebih dari 90% kasus diabetes global. Dengan moderasi dan pengawasan yang tepat, penderita diabetes kini dapat menikmati manisnya mangga tanpa rasa khawatir berlebihan.

Demikian mangga dan diabetes mitos atau fakta ini ulasannya telah saya jabarkan secara menyeluruh dalam lifestyle, news, indonesia, trends Semoga artikel ini menjadi langkah awal untuk belajar lebih lanjut tetap konsisten dan utamakan kesehatan keluarga. Silakan share ke orang-orang di sekitarmu. lihat artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.