Maskapai Gulung Tikar, Dana Penumpang Raib Tak Kembali.

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga selalu dalam kasih sayang-Nya. Detik Ini saya ingin menjelaskan lebih dalam tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia. Konten Yang Menarik Tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia Maskapai Gulung Tikar Dana Penumpang Raib Tak Kembali Baca artikel ini sampai habis untuk pemahaman yang optimal.

Kebangkrutan Air Belgium, maskapai penerbangan asal Belgia, terus menimbulkan dampak signifikan, terutama bagi agen perjalanan dan konsumen. Insiden ini menyoroti celah dalam sistem perlindungan yang ada saat ini, mendorong seruan untuk reformasi hukum di Uni Eropa.

Menurut ECTAA (Asosiasi Agen Perjalanan dan Operator Tur Eropa), kebangkrutan Air Belgium mengakibatkan kerugian hampir 8 juta euro dalam bentuk klaim pengembalian dana yang belum dibayar. Lebih dari 5 juta euro dari jumlah tersebut berasal dari tiket yang dijual melalui agen perjalanan dan operator tur. Hal ini menempatkan agen perjalanan dalam posisi yang sulit, di mana mereka harus mengatur ulang perjalanan pelanggan dan menanggung kerugian dana dari maskapai yang sudah tidak beroperasi.

Masalah ini bermula ketika Air Belgium menghentikan penerbangan penumpang pada September 2023, menjanjikan pengembalian dana penuh. Namun, setelah dinyatakan bangkrut dan dilikuidasi pada 30 April 2025 oleh pengadilan bisnis Belgia setelah diakuisisi oleh CMA CGM, janji tersebut sulit dipenuhi. Klaim pengembalian dana kini masuk ke dalam proses kebangkrutan, dengan kemungkinan kecil untuk dibayarkan.

Agen perjalanan diwajibkan secara hukum untuk menyediakan alternatif penerbangan bagi konsumen yang terkena dampak. Namun, mereka juga menanggung kerugian finansial yang signifikan akibat kebangkrutan maskapai. ECTAA menekankan bahwa maskapai seharusnya diwajibkan menyediakan jaminan keuangan untuk memenuhi kewajiban mereka jika terjadi kebangkrutan. Tanpa jaminan ini, konsumen dan agen perjalanan tetap menjadi pihak yang paling rentan saat terjadi krisis.

Diskusi mengenai revisi Peraturan Hak Penumpang Udara di Dewan Uni Eropa menjadi momentum penting untuk mendorong kebijakan yang lebih melindungi konsumen dan pelaku industri perjalanan dari risiko kebangkrutan maskapai. ECTAA menyerukan perubahan pada hukum Uni Eropa untuk mencegah kerugian serupa di masa depan.

Meskipun 124 pekerjaan, termasuk 74 pilot, dipertahankan dalam transisi Air Belgium ke operasi kargo penuh, ribuan penumpang terancam tidak mendapatkan pengembalian dana atas penerbangan yang dibatalkan. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan finansial bagi konsumen dan agen perjalanan dalam industri penerbangan.