Maut di Selat Bali: Kapal Tenggelam, Empat Nyawa Melayang.

Newsmenit.com Selamat beraktivitas dan semoga sukses selalu. Sekarang mari kita kupas tuntas sejarah Travel, Indonesia, Trens, Dunia. Panduan Artikel Tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia Maut di Selat Bali Kapal Tenggelam Empat Nyawa Melayang Simak baik-baik hingga kalimat penutup.

Kabar duka datang dari Selat Bali, dimana KMP Tunu Pratama Jaya mengalami insiden tenggelam pada hari Rabu, 2 Juli. Kapal yang membawa 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan ini mengalami masalah sekitar pukul 23.20 WIB saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Muhammad Masyhud, menyampaikan bahwa hingga pukul 10.00 waktu setempat, Kamis, 3 Juli 2025, sebanyak 31 penumpang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan sedang mendapatkan penanganan medis di Gilimanuk. Sayangnya, empat orang dilaporkan meninggal dunia dalam kejadian ini.

Operasi SAR masih terus berlangsung dengan melibatkan berbagai instansi, termasuk Basarnas, TNI/Polri, syahbandar, KPLP, ASDP, dan unsur terkait lainnya. Tim gabungan ini bekerja di bawah koordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan untuk mencari dan menyelamatkan korban lainnya.

Proses evakuasi menghadapi kendala yang cukup signifikan akibat cuaca buruk. Gelombang tinggi mencapai 2-2,5 meter, angin kencang, dan arus kuat di sekitar lokasi kejadian menjadi tantangan berat bagi tim SAR.

Kemenhub menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden ini dan memastikan bahwa penanganan dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan mengutamakan keselamatan jiwa. Koordinasi dengan seluruh pihak terkait terus dilakukan untuk mendukung kelancaran operasi pencarian dan penyelamatan.

Identitas korban yang meninggal dunia dan informasi detail lainnya masih dalam proses pendataan. Pemerintah menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa kapal penyeberangan ini.

Ditjen Hubla menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ini dan memastikan bahwa setiap langkah penanganan dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan mengedepankan keselamatan jiwa, ujar Masyhud.

Kemenhub akan terus berkoordinasi dalam penanganan tenggelamnya kapal tersebut. Operasi SAR terus diintensifkan dengan harapan dapat menemukan korban lainnya secepat mungkin.