• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Maut Mengintai di Rumah: Benda Sepele Jadi Pembunuh?

img

Newsmenit.com Semoga hidupmu dipenuhi cinta dan kasih. Di Sini mari kita eksplorasi lebih dalam tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends. Konten Yang Terinspirasi Oleh Lifestyle, News, Indonesia, Trends Maut Mengintai di Rumah Benda Sepele Jadi Pembunuh Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal eBiomedicine mengungkapkan bahwa phthalates, khususnya DEHP (Di(2-ethylhexyl)phthalate), mungkin menjadi penyebab lebih dari 356 ribu kematian global akibat penyakit jantung pada tahun 2018, terutama pada kelompok usia 55-64 tahun. Studi ini dipublikasikan pada tanggal yang tidak disebutkan, namun dilaporkan oleh CNBC Indonesia pada Minggu, 11 Mei 2025.

Dr. Leonardo Trasande dari NYU Grossman School of Medicine menjelaskan bahwa phthalates dapat memicu peradangan sistemik pada pembuluh darah jantung, memperburuk kondisi yang sudah ada, dan bahkan menyebabkan kematian mendadak. Paparan phthalates dapat terjadi melalui berbagai cara, termasuk makanan yang bersentuhan dengan plastik, udara yang tercemar, dan produk perawatan pribadi seperti sabun dan sampo.

Phthalates, sering disebut sebagai bahan kimia di mana-mana, banyak digunakan dalam berbagai produk, mulai dari pipa PVC dan lantai vinyl hingga wadah makanan, deterjen, kosmetik, dan parfum. Tujuannya adalah untuk membuat plastik lebih fleksibel atau aroma lebih tahan lama. Namun, paparan phthalates telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan reproduksi, asma pada anak-anak, dan bahkan kanker.

Selain risiko yang telah diketahui, studi ini menyoroti bahwa paparan jangka panjang terhadap DEHP juga meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung. Paparan ini juga dapat mengganggu hormon testosteron, yang kadar rendahnya merupakan faktor risiko penyakit jantung, terutama pada pria.

Untuk mengurangi paparan phthalates, disarankan untuk:

  • Menghindari pemanasan makanan dalam wadah plastik di microwave atau dishwasher.
  • Menghindari plastik bertanda No. 3, 6, dan 7.
  • Menggunakan wadah dari kaca, keramik, atau stainless steel untuk menyimpan makanan.

Penelitian ini memberikan peringatan penting tentang dampak ekonomi dan kesehatan masyarakat global akibat bahan kimia yang selama ini dianggap aman. Meskipun belum ada regulasi ketat di semua negara, para ahli menekankan perlunya kebijakan yang lebih ketat terhadap penggunaan phthalates dalam produk konsumen. Penting untuk dicatat bahwa studi ini menyoroti perlunya kesadaran dan tindakan pencegahan untuk melindungi kesehatan jantung dari paparan phthalates.

Tabel: Sumber Paparan Phthalates dan Alternatif

Sumber Paparan Alternatif
Wadah Makanan Plastik Wadah Kaca, Keramik, Stainless Steel
Produk Perawatan Pribadi (Sabun, Sampo) Produk dengan Label Bebas Phthalates
Pipa PVC, Lantai Vinyl Material Alternatif yang Lebih Aman

Demikianlah maut mengintai di rumah benda sepele jadi pembunuh telah saya bahas secara tuntas dalam lifestyle, news, indonesia, trends Jangan segan untuk mengeksplorasi topik ini lebih dalam selalu belajar dari pengalaman dan perhatikan kesehatan reproduksi. Ayo sebar informasi yang bermanfaat ini. Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Terima kasih atas dukungan Anda.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.