• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Megathrust Mengintai: Indonesia di Zona Merah, Kapan Gempa?

img

Newsmenit.com Selamat datang semoga kalian mendapatkan manfaat. Pada Hari Ini aku ingin mengupas sisi unik dari Technology, News, Indonesia, Dunia. Catatan Informatif Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia Megathrust Mengintai Indonesia di Zona Merah Kapan Gempa Jangan diskip ikuti terus sampai akhir pembahasan.

    Table of Contents

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Indonesia dalam menghadapi potensi megathrust. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menekankan pentingnya mitigasi dan edukasi untuk mengurangi dampak bencana.

Salah satu langkah yang diambil adalah penempatan sensor sistem peringatan dini tsunami (InaTEWS) yang menghadap langsung ke zona-zona megathrust. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini potensi tsunami yang mungkin terjadi.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, sebelumnya telah mengingatkan bahwa gempa dari dua zona megathrust, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, hanya tinggal menunggu waktu. Gempa M5,2 yang mengguncang Nias Barat pada 7 Mei 2025 lalu, dikaitkan dengan aktivitas Megathrust Mentawai-Siberut.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko megathrust, terutama di wilayah selatan Jawa Barat hingga Selat Sunda. Menurut perhitungan BRIN, jika megathrust di wilayah Pangandaran pecah, tsunami setinggi 20 meter berpotensi terjadi dan menjalar hingga Jakarta.

Risiko megathrust tidak hanya terbatas pada gempa dan tsunami, tetapi juga mencakup kerusakan infrastruktur, gangguan layanan dasar, dampak sosial ekonomi, dan bahkan korban jiwa. Oleh karena itu, BMKG telah melakukan berbagai langkah antisipasi, termasuk mendampingi pemerintah daerah dalam menyiapkan infrastruktur mitigasi seperti jalur evakuasi, sistem peringatan dini, dan shelter tsunami.

BMKG juga aktif mengedukasi masyarakat lokal dan internasional mengenai cara-cara mempersiapkan diri sebelum terjadi gempa berkekuatan tinggi yang berpotensi menyebabkan tsunami. Selain itu, BMKG secara berkala mengecek sistem peringatan dini yang telah dihibahkan kepada pemerintah daerah.

Dwikorita menjelaskan bahwa sirine peringatan tsunami seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk pemeliharaannya, meskipun merupakan hibah dari BNPB dan BMKG. BMKG juga menyebarluaskan peringatan dini bencana dengan bantuan dari Kominfo.

Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa, menjelaskan bahwa pelepasan energi dari megathrust tidak hanya memicu guncangan kuat, tetapi juga menggerakkan kolom air laut dan membentuk tsunami besar. Di kawasan pesisir Banten, tsunami diprediksi bisa mencapai ketinggian antara 4 hingga 8 meter, sementara di Jakarta, tsunami diperkirakan mencapai pesisir utara dengan ketinggian sekitar 1 hingga 1,8 meter.

BMKG juga bergabung dengan Indian Ocean Tsunami Information Center untuk mengedukasi 25 negara di Samudra Hindia dalam menghadapi gempa dan tsunami. Daryono menjelaskan bahwa gempa di Nias Barat merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Meskipun BMKG belum dapat memastikan kapan bencana alam besar tersebut akan terjadi, upaya mitigasi dan edukasi terus dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Dwikorita menekankan bahwa tujuan dari semua upaya ini adalah untuk mendorong tindakan nyata dalam mengurangi dampak bencana.

Berikut adalah tabel perkiraan tinggi tsunami di beberapa wilayah jika terjadi megathrust di Pangandaran:

Wilayah Perkiraan Tinggi Tsunami
Pangandaran Hingga 20 meter
Pesisir Banten 4-8 meter
Jakarta (Pesisir Utara) 1-1.8 meter

Penting untuk dicatat bahwa perkiraan ini bersifat sementara dan dapat berubah berdasarkan data dan analisis lebih lanjut.

Begitulah uraian lengkap megathrust mengintai indonesia di zona merah kapan gempa yang telah saya sampaikan melalui technology, news, indonesia, dunia Saya harap Anda menemukan sesuatu yang berguna di sini tetap produktif dan rawat diri dengan baik. silakan share ke temanmu. jangan ragu untuk membaca artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.