Misteri Menyerang: Puluhan Penumpang Kapal Pesiar Mewah Tumbang!

Newsmenit.com Selamat beraktivitas semoga penuh keberhasilan., Dalam Opini Ini aku mau membahas keunggulan Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang banyak dicari. Artikel Ini Membahas Travel, Indonesia, Trens, Dunia Misteri Menyerang Puluhan Penumpang Kapal Pesiar Mewah Tumbang Pastikan Anda menyimak sampai kalimat penutup.

Pada 17 Mei 2025, sebuah insiden kurang menyenangkan menimpa kapal pesiar mewah Seven Seas Explorer. Sebanyak 22 dari 666 penumpang dilaporkan mengalami gejala penyakit gastrointestinal selama pelayaran.

Menurut data dari CruiseMapper, kapal tersebut memulai perjalanannya dari Tokyo pada 26 April. Insiden ini segera ditangani dengan konsultasi bersama Program Sanitasi Kapal CDC untuk mengisolasi penumpang yang terinfeksi dan mencegah penyebaran lebih lanjut.

Wabah penyakit gastrointestinal di kapal pesiar bukanlah hal baru. CDC mencatat bahwa hingga saat ini, sudah ada 17 wabah serupa yang dilaporkan secara resmi. Pada tahun 2024, terdapat 18 kasus, dan 14 kasus pada tahun sebelumnya.

Meskipun kapal pesiar sering menjadi sorotan, sebenarnya hanya sekitar 1% dari seluruh wabah penyakit gastrointestinal yang dilaporkan terjadi di kapal. Namun, lingkungan kapal yang tertutup dan padat memang meningkatkan risiko penularan.

Dr. Weber, seorang profesor kedokteran dan epidemiologi dari UNC School of Medicine, menyebut kapal pesiar sebagai tempat yang 'ideal' untuk penyebaran norovirus. Virus ini memang mudah menular dan menjadi penyebab utama flu perut.

Seven Seas Explorer bukan satu-satunya kapal yang terdampak. Resilient Lady, kapal milik Virgin Voyages, juga melaporkan kasus serupa saat berlayar dari Yunani ke Kroasia dan Montenegro pada 11 Mei. Tim medis segera mengisolasi penumpang yang sakit dan melakukan sanitasi tambahan.

Virgin Voyages menyatakan bahwa mereka bekerja sama erat dengan petugas kesehatan untuk mengendalikan situasi. Meskipun demikian, jumlah pasti penumpang yang terdampak dan penyebab penyakitnya masih belum diketahui.

CDC menyatakan bahwa strain norovirus yang mendominasi saat ini juga banyak menyebabkan wabah di daratan. Pada April, jumlah kasus memang meningkat dibandingkan sebelum pandemi, namun belum bisa dipastikan apakah ini akan menjadi tren baru.