Nadiem Makarim Terjerat Laptop? Negara Merugi Hampir Dua Triliun!

Newsmenit.com Hai selamat membaca informasi terbaru. Di Momen Ini mari kita eksplorasi Technology, News, Indonesia, Dunia yang sedang viral. Artikel Yang Mengulas Technology, News, Indonesia, Dunia Nadiem Makarim Terjerat Laptop Negara Merugi Hampir Dua Triliun Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.

1.1. Jakarta, [Tanggal Hari Ini]

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Sebuah babak baru dalam dunia pendidikan Indonesia, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) periode 2019-2024, Nadiem Makarim, ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dugaan korupsi dalam pengadaan laptop Chromebook.

Penetapan tersangka ini merupakan perkembangan signifikan dalam kasus pengadaan laptop Chromebook yang merupakan bagian dari program digitalisasi pendidikan pada periode 2019-2022. Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo, mengungkapkan bahwa Nadiem Makarim diduga berperan dalam meloloskan pengadaan Chromebook dari Google Indonesia untuk siswa di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

Menurut Nurcahyo, pada Februari 2020, Nadiem Makarim mengadakan pertemuan dengan pihak Google Indonesia untuk membahas penggunaan Chromebook bagi peserta didik. Dalam pertemuan tersebut, Nadiem mewajibkan penggunaan Chromebook dalam pengadaan laptop di sekolah. Hal ini berbeda dengan kebijakan Mendikbud sebelumnya, Muhadjir Effendy, yang tidak merespons penawaran serupa dari Google Indonesia karena uji coba pengadaan Chromebook pada 2019 dinilai gagal dan tidak sesuai untuk sekolah di wilayah 3T.

Lebih lanjut, Nurcahyo menjelaskan bahwa atas perintah Nadiem, Direktur SD dan Direktur SMP membuat petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) yang spesifikasinya mengarah pada Chrome OS. Pada 6 Mei 2020, Nadiem juga mengadakan rapat tertutup via Zoom untuk membahas pengadaan ini.

Kejagung memperkirakan kerugian negara akibat pengadaan TIK ini mencapai sekitar Rp1.980.000.000.000, dan saat ini Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sedang menghitung kerugian keuangan negara secara pasti.

Nadiem Makarim ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis, 4 September 2025. Pasal yang disangkakan adalah Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 untuk Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP.

“Untuk kepentingan penyidikan, tersangka NAM akan dilakukan penahanan di Rutan selama 20 hari ke depan sejak hari ini tanggal 4 September 2025 bertempat di Rutan Salemba Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan,” ujar Nurcahyo.

Kasus ini juga menyoroti beberapa peraturan yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa pemerintah, seperti Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 yang telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021, Peraturan LKPP Nomor 7 Tahun 2018 yang telah diubah dengan peraturan LKPP Nomor 11 Tahun 2021, dan Permendikbud No. 5 Tahun 2021.

Penetapan Nadiem Makarim sebagai tersangka menambah daftar panjang pejabat publik yang terjerat kasus korupsi, dan menjadi pengingat akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran negara, terutama di sektor pendidikan.