• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

NASA ke Bulan: Tanpa Musk, Misi Tetap Berjalan!

img

Newsmenit.com Semoga senyummu selalu menghiasi hari hari dan tetap mencari ilmu. Pada Detik Ini aku mau menjelaskan berbagai manfaat dari Technology, News, Indonesia, Dunia. Informasi Lengkap Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia NASA ke Bulan Tanpa Musk Misi Tetap Berjalan Mari kita bahas tuntas hingga bagian penutup tulisan.

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - NASA baru saja menerima kucuran dana sebesar US$ 10 miliar (setara Rp 161,7 triliun) dari pemerintah Amerika Serikat untuk mendukung misi ambisius mereka ke Bulan. Alokasi anggaran ini menjadi sorotan, mengingat adanya perbedaan pandangan antara prioritas NASA dengan keinginan sebagian besar warga Amerika.

Menurut riset Pew, hanya sebagian kecil warga AS yang menganggap misi ke Bulan dan Mars sebagai prioritas utama NASA. Hal ini kontras dengan kebijakan Kongres AS yang mengalokasikan sebagian besar anggaran NASA untuk program Artemis, sebuah misi penjelajahan luar angkasa yang ambisius.

Dana yang disetujui oleh Kongres juga mencakup pengiriman sampel dari Mars ke Bumi, yang dikumpulkan oleh robot penjelajah. Sebelumnya, Presiden Donald Trump sempat mengusulkan penghapusan misi Artemis dari anggaran pemerintah, sebuah gagasan yang juga sempat dikritik oleh Elon Musk, CEO SpaceX.

Survei menunjukkan bahwa hanya 12% warga AS yang merasa bahwa pengiriman astronaut ke Bulan dan Mars seharusnya menjadi prioritas anggaran NASA. Hampir separuh dari anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun dua sistem peluncuran roket Space Launch System (SLS) untuk misi Artemis IV dan V.

Musk pernah mengkritik roket SLS karena sifatnya yang sekali pakai, berbeda dengan roket SpaceX yang dapat digunakan berulang kali. Mayoritas warga AS lebih memilih agar NASA fokus pada pemantauan asteroid dan perubahan iklim di Bumi dalam 5 hingga 10 tahun mendatang.

Meskipun demikian, 65% warga AS, seperti yang dilaporkan oleh Tech Crunch, menganggap penting bagi negara mereka untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam teknologi dan pencapaian luar angkasa. Namun, riset Pew juga mengungkapkan keraguan warga AS terhadap keberhasilan kebijakan yang melibatkan pihak swasta dalam industri luar angkasa.

Warga AS berpendapat bahwa NASA harus tetap memegang peran kunci, meskipun perusahaan swasta seperti SpaceX dan Blue Origin semakin agresif. SpaceX dan Blue Origin telah bekerja sama erat dengan NASA dalam pengembangan berbagai teknologi. Roket SpaceX bahkan menjadi andalan NASA untuk mengirim astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Selain itu, perusahaan swasta juga memainkan peran penting dalam bisnis wisata luar angkasa.

Sekian ulasan komprehensif mengenai nasa ke bulan tanpa musk misi tetap berjalan yang saya berikan melalui technology, news, indonesia, dunia Silahkan cari informasi lainnya yang mungkin kamu suka tetap fokus pada impian dan jaga kesehatan jantung. Bagikan postingan ini agar lebih banyak yang tahu. Sampai jumpa lagi

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.