• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Negara Mandiri Pangan di Tengah Krisis Global, Bukan China!

img

Newsmenit.com Hai semoga hatimu selalu tenang. Di Tulisan Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Konten Yang Terinspirasi Oleh Business, News, Indonesia, Dunia Negara Mandiri Pangan di Tengah Krisis Global Bukan China Tetap ikuti artikel ini sampai bagian terakhir.

Sebuah studi penting yang diterbitkan dalam jurnal Nature Food menyoroti kerentanan global terhadap krisis pangan. Penelitian ini, hasil kolaborasi antara Universitas Göttingen (Jerman) dan Universitas Edinburgh (Skotlandia), menganalisis tingkat swasembada pangan di 186 negara.

Jonas Stehl, penulis utama studi dari Universitas Göttingen, menekankan pentingnya perdagangan pangan internasional, namun memperingatkan risiko ketergantungan berlebihan pada satu sumber pasokan. Menurutnya, hal ini dapat menjadi kelemahan signifikan dalam menghadapi guncangan global.

Laporan tersebut menggarisbawahi bahwa negara-negara dengan tingkat swasembada pangan yang rendah dan infrastruktur logistik yang kurang memadai sangat rentan terhadap krisis pangan yang serius jika terjadi gangguan global. Negara-negara seperti Afghanistan, Uni Emirat Arab, Irak, Makau, Qatar, dan Yaman, dilaporkan kesulitan mencapai swasembada dalam kategori pangan yang dianalisis.

Alexander Vonderschmidt, peneliti dari Universitas Edinburgh, menambahkan bahwa perubahan iklim akan semakin memperburuk tantangan ketahanan pangan global. Krisis iklim dapat mengganggu produksi pangan dan rantai pasokan, meningkatkan risiko kelaparan dan ketidakstabilan.

Simulasi krisis global yang memutus total impor dan ekspor pangan antar negara menunjukkan bahwa hanya sedikit negara yang mampu bertahan secara mandiri. Studi ini menjadi pengingat penting akan perlunya diversifikasi sumber pangan dan investasi dalam sistem pangan yang lebih tangguh untuk menghadapi tantangan masa depan.

Penelitian ini dipublikasikan pada [Tanggal Publikasi] dan memberikan wawasan berharga bagi para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan global.

Sekian informasi detail mengenai negara mandiri pangan di tengah krisis global bukan china yang saya sampaikan melalui business, news, indonesia, dunia Selamat menggali informasi lebih lanjut tentang tema ini tingkatkan keterampilan komunikasi dan perhatikan kesehatan sosial. bagikan kepada teman-temanmu. semoga artikel berikutnya bermanfaat untuk Anda. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.