Negeri Kaya Minyak Kehausan: Air Lebih Mahal dari Bensin!

Newsmenit.com Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Di Kutipan Ini saya ingin berbagi tentang Business, News, Indonesia, Dunia yang bermanfaat. Konten Yang Berjudul Business, News, Indonesia, Dunia Negeri Kaya Minyak Kehausan Air Lebih Mahal dari Bensin Marilah telusuri informasinya sampai bagian penutup kata.

Iran menghadapi krisis air yang semakin parah, terutama menjelang puncak musim panas 2025. Situasi ini diperburuk oleh kombinasi faktor, termasuk kekeringan ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang buruk, dan dampak perubahan iklim global.

Data menunjukkan penurunan drastis dalam curah hujan nasional, mencapai 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Volume air yang masuk ke bendungan juga anjlok sebesar 43%. Akibatnya, lebih dari separuh kapasitas tampungan air nasional kini kosong, dan beberapa bendungan utama, seperti di Provinsi Hormozgan, benar-benar mengering.

Salah satu penyebab utama krisis ini adalah fokus pemerintah pada pembangunan bendungan dan pengalihan aliran sungai untuk kepentingan industri dan pertanian skala besar, tanpa mempertimbangkan daya dukung lingkungan. Pengelolaan sumber daya air yang buruk selama bertahun-tahun juga memperparah masalah ini. Air dialihkan ke wilayah kering di pusat negara, menyebabkan kawasan seperti Khuzestan kehilangan pasokan air alami dari Sungai Karun.

Sektor pertanian, yang mengonsumsi sekitar 90% pasokan air Iran, sebagian besar masih mengandalkan sistem irigasi tradisional yang tidak efisien. Kebijakan swasembada pangan juga turut mendorong eksploitasi besar-besaran terhadap air tanah.

Krisis air ini berdampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat Iran. Di tengah keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar, harga air minum dalam kemasan kini bahkan lebih mahal dari bensin. Bagi masyarakat berpenghasilan rendah, selisih harga ini sangat membebani.

Pemerintah telah mengambil langkah-langkah darurat, seperti menetapkan hari libur nasional dan mempersingkat jam kerja, untuk mengurangi beban listrik dan air. Namun, sejumlah pihak menilai pendekatan ini belum menyentuh akar masalah.

Krisis air juga berdampak pada sektor energi. Iran sangat bergantung pada pembangkit listrik tenaga air, yang produksinya anjlok akibat keringnya bendungan. Ditambah dengan peningkatan konsumsi listrik karena penggunaan pendingin udara secara masif, jaringan listrik nasional mengalami kelebihan beban. Pemerintah mengumumkan pemadaman bergilir di berbagai wilayah.

Kondisi ini diperparah oleh data satelit yang menunjukkan bahwa sejumlah bulan dalam dua tahun terakhir mencatat rekor sebagai bulan terkering dalam empat dekade terakhir. Krisis air yang meluas ini menjadi gambaran nyata tantangan lingkungan dan tata kelola sumber daya yang dihadapi Iran, dan berpotensi berdampak lebih besar terhadap ekonomi, pangan, hingga stabilitas sosial jika tak segera ditangani secara menyeluruh.

Ironisnya, di tengah negara kaya sumber energi, warga harus mengeluarkan uang lebih besar hanya untuk sekadar membeli air layak minum. Ini menjadi bukti nyata bahwa krisis air di Iran bukan lagi sekadar isu lingkungan, melainkan sudah menjadi krisis kemanusiaan.

Terima kasih telah membaca seluruh konten tentang negeri kaya minyak kehausan air lebih mahal dari bensin dalam business, news, indonesia, dunia ini Terima kasih telah mempercayakan kami sebagai sumber informasi pertahankan motivasi dan pola hidup sehat. Mari berbagi informasi ini kepada orang lain. Sampai jumpa lagi