Oligarki Digital Tergusur: Nestapa Sang Raja E-commerce Indonesia

Newsmenit.com Selamat membaca semoga mendapatkan ilmu baru. Di Situs Ini saya ingin membahas Technology, News, Indonesia, Dunia yang sedang trending. Konten Yang Terinspirasi Oleh Technology, News, Indonesia, Dunia Oligarki Digital Tergusur Nestapa Sang Raja Ecommerce Indonesia Tetap ikuti artikel ini sampai bagian terakhir.
Table of Contents
Jakarta, 7 Juni 2025 - Aplikasi Temu, platform e-commerce yang tengah populer, kini dilarang beroperasi di Indonesia. Keputusan ini menambah daftar tantangan yang dihadapi oleh PDD Holdings, perusahaan induk Temu, baik di pasar global maupun di negara asalnya, China.
Menurut Bo Pei, analis US Tiger Securities, perlambatan konsumsi domestik, persaingan yang semakin sengit, dan ketegangan perdagangan global menjadi faktor utama yang membebani pertumbuhan PDD Holdings. Laporan kuartal pertama (Q1) 2025 menunjukkan penurunan laba dan nilai saham perusahaan.
Di China, PDD Holdings harus menghadapi persaingan ketat dari raksasa e-commerce lainnya seperti Alibaba dan JD.com. Persaingan ini memicu perang harga yang intens, memaksa perusahaan untuk berlomba-lomba menarik konsumen dengan berbagai diskon dan promosi.
Model bisnis Temu, yang menjual barang langsung dari produsen ke konsumen tanpa perantara, menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Pemerintah khawatir model ini dapat mematikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
Nasib serupa juga dialami oleh Alibaba, yang pendapatan kuartalannya dilaporkan meleset dari perkiraan. Hal ini menunjukkan bahwa lanskap e-commerce global semakin kompetitif dan penuh tantangan.
Di pasar internasional, Temu juga terkena dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Perusahaan harus beradaptasi dengan perubahan kebijakan eksternal yang radikal, seperti tarif impor yang fluktuatif.
Presiden Donald Trump sempat memberlakukan tarif yang tinggi, namun kemudian memberikan kelonggaran dengan pemangkasan tarif de minimis dari 120% menjadi 54%. De minimis adalah kategori untuk barang berukuran kecil dengan harga murah yang dikirim melalui pos ke AS.
Sebelum perang dagang, barang dalam kategori de minimis dibebaskan dari bea masuk jika harganya tidak melebihi US$800. Namun, dengan adanya perubahan tarif, perusahaan harus menyesuaikan strategi mereka untuk tetap kompetitif.
Berikut adalah tabel yang menggambarkan perubahan tarif de minimis:
Periode | Tarif De Minimis |
---|---|
Sebelum Perang Dagang | Bebas Bea (hingga US$800) |
Setelah Perang Dagang (Awal) | 120% |
Setelah Pemangkasan | 54% |
Sekian rangkuman lengkap tentang oligarki digital tergusur nestapa sang raja ecommerce indonesia yang saya sampaikan melalui technology, news, indonesia, dunia Dalam tulisan terakhir ini saya ucapkan terimakasih cari peluang pengembangan diri dan jaga kesehatan kulit. Silakan share kepada rekan-rekanmu. Sampai jumpa lagi
✦ Tanya AI