• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Pasar Barito Merana: Jeratan Utang, Dagangan Tak Bergairah

img

Newsmenit.com Bismillah semoga hari ini penuh kebaikan. Pada Artikel Ini aku mau berbagi pengalaman seputar Economy, News, Indonesia, Dunia yang bermanfaat. Catatan Informatif Tentang Economy, News, Indonesia, Dunia Pasar Barito Merana Jeratan Utang Dagangan Tak Bergairah Jangan berhenti di sini lanjutkan sampe akhir.

    Table of Contents

Di tengah hiruk pikuk Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada tanggal 18 Juli 2025, terungkap kisah pilu para pedagang yang terancam relokasi. Mereka merasa terbebani dengan rencana ini, terutama setelah mengalami kesulitan ekonomi yang berkepanjangan.

Cahyono, salah seorang pedagang, mengungkapkan bahwa revitalisasi pasar pada tahun 2022 lalu memaksa mereka untuk berhenti berjualan selama berbulan-bulan. Dampaknya sangat terasa, terutama setelah ekonomi mereka terguncang akibat pandemi.

“Kondisi ekonomi saja sudah sulit, apalagi ditambah relokasi,” keluhnya. Persaingan yang ketat dan sepinya pembeli semakin memperburuk keadaan. Banyak pedagang yang belum mampu bangkit dari keterpurukan.

Untuk bertahan hidup, sebagian besar pedagang terpaksa berutang ke bank atau memanfaatkan pinjaman modal usaha. Namun, mereka kini kebingungan bagaimana cara melunasi utang-utang tersebut.

“Dulu 8 bulan kita direnovasi. Ada BRI, ada KUR, ada macam-macam. Terus mulanginnya gimana?” tanya Cahyono dengan nada putus asa.

Mukhlisin, pedagang lainnya, menambahkan bahwa banyak pedagang yang belum melunasi Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tabungan mereka sudah habis untuk modal bertahan pasca-revitalisasi.

“Alhamdulillah sih, kalau pinjol memang prosesnya gampang cuma balikinnya yang susah,” ujarnya.

Rencana relokasi pasar hewan ini semakin membuat para pedagang khawatir akan masa depan mereka. Mereka merasa tidak sanggup lagi menghadapi tantangan baru.

“Mati, walaupun disediakan tempat saja mati. Apalagi nggak disediakan tempat,” ucap Cahyono, menggambarkan betapa beratnya situasi yang mereka hadapi.

Meskipun tidak memiliki cicilan ke bank, Mukhlisin tetap merasa resah dengan kondisi keuangan yang tidak menentu. Urusan dengan bank, pemasok, tagihan, dan karyawan menjadi masalah yang menghantui mereka.

Berikut adalah tabel yang menggambarkan kondisi para pedagang:

Masalah Dampak
Revitalisasi Pasar Kehilangan pendapatan selama berbulan-bulan
Pandemi Penurunan daya beli masyarakat
Relokasi Ketidakpastian masa depan
Utang Bank dan Pinjaman Beban keuangan yang berat

Para pedagang berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang adil dan membantu mereka keluar dari kesulitan ini. Mereka membutuhkan dukungan agar dapat terus mencari nafkah dan menghidupi keluarga.

Sekian informasi lengkap mengenai pasar barito merana jeratan utang dagangan tak bergairah yang saya bagikan melalui economy, news, indonesia, dunia Mudah-mudahan Anda mendapatkan manfaat dari artikel ini tetap fokus pada tujuan dan jaga kebugaran. Ayo ajak orang lain untuk membaca postingan ini. cek artikel menarik lainnya di bawah ini. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.