• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Paus Bungkam Seketika: Ancaman Besar Mengintai di Depan.

img

Newsmenit.com Semoga kebahagiaan menghampirimu setiap saat. Di Blog Ini saya akan mengulas tren terbaru mengenai Technology, News, Indonesia, Dunia. Konten Yang Menarik Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia Paus Bungkam Seketika Ancaman Besar Mengintai di Depan Yuk

    Table of Contents

Sebuah studi yang diterbitkan di Public Library of Science menyoroti perubahan signifikan dalam pola vokalisasi tiga spesies paus besar di Ekosistem Arus California, Samudra Pasifik Utara. Penelitian ini, yang berlangsung selama enam tahun, berfokus pada paus biru, paus sirip, dan paus bungkuk.

Para ilmuwan menggunakan hidrofon yang ditempatkan di dasar laut untuk merekam dan menganalisis frekuensi suara terstruktur yang dihasilkan oleh paus-paus tersebut. Data yang terkumpul menunjukkan penurunan dramatis, mencapai 40%, dalam suara yang dihasilkan oleh paus biru selama periode penelitian.

Perekaman dimulai pada tahun 2015, setelah puncak gelombang panas laut yang dikenal sebagai The Blob beberapa tahun sebelumnya. John Ryan, seorang ahli oseanografi biologi dari Monterey Bay Aquarium Research Institute, menjelaskan bahwa penurunan suara paus biru mungkin disebabkan oleh kurangnya makanan. Mereka mungkin menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencari makan daripada bernyanyi, ujarnya, seperti dikutip dari New York Post pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Meskipun The Blob tampaknya tidak berdampak langsung pada hewan laut yang memakan ikan teri dan sarden, suara paus bungkuk justru mengalami peningkatan selama periode penelitian. Namun, para peneliti menekankan potensi dampak jangka panjang dari fenomena ini terhadap seluruh ekosistem.

Kelly Benoit-Bird, seorang ahli biologi kelautan dari Monterey Bay Aquarium, memperingatkan bahwa kekurangan makanan dapat memaksa paus untuk bermigrasi ke seluruh Pantai Barat Amerika Utara. Konsekuensinya bisa sangat besar, tegasnya, menyoroti pentingnya pemantauan dan penelitian berkelanjutan untuk memahami dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh populasi paus di tengah perubahan lingkungan.

Penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana perubahan iklim dan peristiwa ekstrem seperti gelombang panas laut dapat memengaruhi perilaku dan komunikasi spesies laut yang penting.

Sekian informasi lengkap mengenai paus bungkam seketika ancaman besar mengintai di depan yang saya bagikan melalui technology, news, indonesia, dunia Terima kasih atas antusiasme Anda dalam membaca cari inspirasi dari alam dan jaga keseimbangan hidup. Bagikan juga kepada sahabat-sahabatmu. lihat artikel lainnya di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.