Pengusaha Elektronik: TKDN Digenjot, Tarif Trump Tak Gentar!

Newsmenit.com Mudah-mudahan selalu ada senyuman di wajahmu. Pada Waktu Ini saya akan mengulas fakta-fakta seputar Economy, News, Indonesia, Dunia. Konten Yang Berjudul Economy, News, Indonesia, Dunia Pengusaha Elektronik TKDN Digenjot Tarif Trump Tak Gentar Mari kita bahas selengkapnya hingga paragraf terakhir.

1.1. Tabel: Perbandingan Tarif Impor Etanol

Jakarta, 5 April 2025 - Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) mendesak pemerintah Indonesia untuk memperluas cakupan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), bahkan di tengah potensi pembalasan tarif dari Amerika Serikat (AS). Sekretaris Jenderal Gabel, Daniel Suhardiman, menyatakan kekhawatirannya bahwa Indonesia dapat menjadi target ekspor bagi negara-negara yang terkena dampak tarif impor baru AS.

Gabel menekankan pentingnya mempertahankan dan tidak melonggarkan kebijakan TKDN sebagai respons terhadap kenaikan bea masuk impor AS. Menurut mereka, pelonggaran kebijakan TKDN dapat mengakibatkan hilangnya lapangan kerja dan berkurangnya investasi di Indonesia. Kebijakan TKDN dinilai efektif dalam meningkatkan permintaan produk manufaktur dalam negeri, terutama dari belanja pemerintah.

Daniel Suhardiman menegaskan bahwa penerapan Non-Tariff Measure (NTM) atau Non-Tariff Barrier (NTB) tidak perlu dipicu oleh kebijakan negara lain. Ia menjelaskan bahwa NTM atau NTB adalah instrumen penting yang umum digunakan oleh negara-negara untuk mengamankan pasar dalam negeri mereka. Gabel juga meminta pemerintah untuk mempercepat penerbitan berbagai kebijakan NTM atau NTB.

Gabel mendorong pemerintah untuk merespons perang tarif dengan menerapkan tarif balasan terhadap produk AS. Mereka berpendapat bahwa daya saing produk AS tidak terlalu kompetitif dibandingkan dengan produk manufaktur dalam negeri atau produk manufaktur negara pesaing AS. Selain itu, Gabel meminta pemerintah untuk memberikan tarif masuk 0% pada produk manufaktur AS jika diperlukan.

Kebijakan-kebijakan yang diminta Gabel antara lain revisi Permendag No 8 Tahun 2024, pemberlakuan pelabuhan entry point, dan perluasan kewajiban TKDN. Kebijakan-kebijakan ini dianggap sebagai bentuk risk management yang sangat mendesak untuk mengamankan pasar dalam negeri.

Sebagai informasi tambahan, terdapat dua alasan utama mengapa AS mengenakan tarif balasan kepada Indonesia. Pertama, Indonesia mengenakan tarif kepada produk etanol AS sebesar 30%, dibandingkan dengan tarif AS sebesar 2,5%. Kedua, AS menyoroti kebijakan TKDN yang diberlakukan Indonesia, termasuk persyaratan konten lokal di berbagai sektor dan rezim perizinan impor yang kompleks.

Tabel: Perbandingan Tarif Impor Etanol