• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Perang Dagang Usai, Industri Otomotif RI Bernapas Lega.

img

Newsmenit.com Selamat membaca semoga bermanfaat. Hari Ini mari kita eksplorasi lebih dalam tentang News, Indonesia. Artikel Terkait News, Indonesia Perang Dagang Usai Industri Otomotif RI Bernapas Lega Pelajari detailnya dengan membaca hingga akhir.

Industri otomotif, terutama produsen kendaraan listrik (EV), menyambut baik perkembangan positif dalam negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Pada pertengahan Mei 2025, kedua negara sepakat untuk menangguhkan tarif timbal balik dan memprioritaskan penyelesaian negosiasi tarif perdagangan.

Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMII), menyampaikan apresiasinya atas kesepakatan tersebut dalam forum Kagama Leaders' Forum. Menurutnya, kesepakatan ini memberikan angin segar bagi industri otomotif global.

AS memutuskan untuk menunda pengenaan tarif sebesar 145% untuk barang-barang dari China, sebuah langkah yang signifikan dalam meredakan ketegangan perdagangan. Nandi Julyanto juga menyoroti bahwa China saat ini menjadi pusat perhatian dalam pengembangan kendaraan listrik.

Meskipun ada potensi risiko terkait persaingan global, Nandi yakin bahwa keputusan pembelian akhir akan berada di tangan konsumen. Ia mencontohkan pasar Filipina yang dibanjiri mobil-mobil buatan China, namun menekankan perbedaan dengan Indonesia, di mana ketersediaan energi masih menjadi tantangan.

Nandi melihat bahwa ketegangan perdagangan global dapat menciptakan keseimbangan baru dalam pasar otomotif. Ia meyakini bahwa permintaan dan penawaran akan ditentukan oleh preferensi konsumen. TMII juga tengah mempersiapkan diri untuk menjajaki destinasi ekspor baru, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bagaimana demand dan supply ini akan ditentukan oleh customer, ujar Nandi, menekankan pentingnya peran konsumen dalam membentuk pasar otomotif di masa depan.

Berikut adalah tabel perbandingan singkat antara pasar otomotif Indonesia dan Filipina menurut Nandi:

NegaraKondisi PasarTantangan Utama
IndonesiaBerkembangKetersediaan energi
FilipinaDibanjiri mobil ChinaKetersediaan energi

Demikianlah perang dagang usai industri otomotif ri bernapas lega telah saya jelaskan secara rinci dalam news, indonesia Saya harap Anda merasa tercerahkan setelah membaca artikel ini cari peluang pengembangan diri dan jaga kesehatan kulit. Bagikan juga kepada sahabat-sahabatmu. jangan ragu untuk membaca artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.