• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Perang Mata Uang Reda: Rupiah Terdiam di Tengah Mesra.

img

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga kalian selalu berbahagia. Pada Edisi Ini aku mau menjelaskan kelebihan dan kekurangan Business, News, Indonesia, Dunia. Ringkasan Informasi Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Perang Mata Uang Reda Rupiah Terdiam di Tengah Mesra Jangan diskip ikuti terus sampai akhir pembahasan.

    Table of Contents

Pada tanggal 24 April 2025, mata uang Asia menunjukkan performa yang beragam terhadap dolar AS. Hal ini terjadi di tengah sentimen pasar yang fluktuatif terkait perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Won Korea Selatan mengalami tekanan, terdepresiasi sebesar 0,55%. Rupee India juga melemah 0,17%, diikuti oleh yuan China yang turun 0,12%. Sementara itu, mata uang lainnya di Asia menunjukkan ketahanan yang lebih baik.

Sentimen pasar sempat membaik setelah adanya laporan bahwa pemerintahan Trump mempertimbangkan penurunan tarif impor dari China. Namun, optimisme ini kemudian diredam oleh pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent.

Bessent menegaskan bahwa Presiden Trump belum secara resmi mengusulkan pemotongan tarif secara sepihak. Ia juga menambahkan bahwa negosiasi formal antara kedua negara belum dimulai. Bessent juga menyatakan bahwa kebuntuan tarif saat ini tidak berkelanjutan, namun menekankan bahwa AS tidak berupaya memisahkan ekonominya dari China.

Sebelumnya, DXY (indeks dolar) sempat melonjak lebih dari 1% didorong oleh harapan akan meredanya ketegangan perdagangan dan kekhawatiran tentang independensi The Fed. Namun, analis ING, Francesco Pesole, mencatat bahwa dolar adalah mata uang G-10 yang paling sensitif terhadap berita perdagangan AS.

Presiden Trump juga telah mengkonfirmasi bahwa ia tidak berencana untuk mencopot Jerome Powell dari jabatannya sebagai Ketua The Fed, yang membantu menenangkan kekhawatiran investor.

Secara keseluruhan, pasar masih mencermati perkembangan negosiasi perdagangan AS-China. Investor juga akan terus memantau kebijakan moneter The Fed dan dampaknya terhadap nilai tukar dolar AS.

Sekian ulasan komprehensif mengenai perang mata uang reda rupiah terdiam di tengah mesra yang saya berikan melalui business, news, indonesia, dunia Semoga tulisan ini membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari cari inspirasi baru dan perhatikan pola makan sehat. Bantu sebarkan pesan ini dengan membagikannya. Terima kasih

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.