• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Perang Tarif Trump: Untung Rugi di Panggung Global?

img

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga semua berjalan lancar. Pada Hari Ini aku ingin berbagi insight tentang Business, News, Indonesia, Dunia yang menarik. Diskusi Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Perang Tarif Trump Untung Rugi di Panggung Global Baca sampai selesai untuk pemahaman komprehensif.

    Table of Contents

Kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintahan Trump telah menciptakan lanskap perdagangan global yang kompleks dan kontroversial. Beberapa perusahaan, terutama yang berhasil mendapatkan pengecualian tarif, menikmati keuntungan signifikan. Pengecualian ini dianggap sebagai rezeki nomplok yang dapat mengkompensasi biaya fiskal dari pemotongan pajak dan investasi baru.

Namun, dampak keseluruhan dari kebijakan ini terhadap ekonomi global diperkirakan negatif. Bloomberg Economics memperkirakan bahwa PDB global akan menyusut sebesar US$2 triliun pada akhir tahun 2027 akibat tarif ini. Kebijakan ini juga menimbulkan ketegangan dalam hubungan Amerika Serikat dengan sekutu dan rival dagangnya.

Pada tanggal 7 Agustus, tarif yang lebih tinggi mulai berlaku untuk hampir semua mitra dagang AS, menandai peningkatan tarif ke tingkat yang belum pernah terjadi sejak undang-undang Smoot-Hawley tahun 1930. Barang-barang dari Swiss menghadapi bea masuk sebesar 39%, sementara barang-barang dari India dikenakan bea masuk tambahan sebesar 25%.

Meskipun demikian, pemerintahan Trump telah memberikan pengecualian untuk beberapa produk dan perusahaan. Pada tanggal 11 April, ponsel pintar, laptop, dan produk teknologi konsumen lainnya ditambahkan ke dalam daftar pengecualian. Apple dan Samsung Electronics adalah beberapa perusahaan yang paling diuntungkan dari pengecualian ini.

Pada tanggal 6 Agustus, CEO Apple, Tim Cook, mengumumkan bahwa perusahaannya akan meningkatkan investasinya di AS selama empat tahun ke depan menjadi US$600 miliar. Investasi ini sebagian didorong oleh pengecualian tarif yang diterima Apple.

Kebijakan tarif Trump telah menciptakan pemenang dan pecundang. Sementara beberapa perusahaan menikmati keuntungan dari pengecualian, ekonomi global secara keseluruhan diperkirakan akan menderita. Dampak jangka panjang dari kebijakan ini masih belum pasti.

Perintah eksekutif tertanggal 2 April, yang pertama kali diluncurkan oleh Trump untuk tarif berbasis negara, mencakup lampiran setebal 37 halaman dengan lebih dari 1.000 kode tarif untuk produk yang dikecualikan.

Secara keseluruhan, tindakan Trump, Bloomberg Economics memperkirakan, akan mendorong tarif rata-rata AS menjadi 15,2%, jauh di atas 2,3% pada tahun 2024.

Tarif timbal balik sebesar 25% untuk impornya ke AS lebih tinggi daripada angka yang menurut Trump telah disepakatinya dengan beberapa negara Asia Tenggara yang merupakan pesaing alami India untuk menggantikan Tiongkok dalam rantai pasokan AS, meskipun negosiasi dikatakan masih berlanjut.

Demikianlah informasi seputar perang tarif trump untung rugi di panggung global yang saya bagikan dalam business, news, indonesia, dunia Terima kasih telah membaca hingga akhir tetap produktif dan rawat diri dengan baik. Sebarkan kebaikan dengan membagikan kepada yang membutuhkan. lihat juga konten lainnya di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.