• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Petani Untung, Nelayan Merugi: Rupiah di Ujung Tanduk?

img

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga kita selalu bersatu. Pada Kesempatan Ini saya ingin membahas Economy, News, Indonesia, Dunia yang sedang trending. Konten Yang Menarik Tentang Economy, News, Indonesia, Dunia Petani Untung Nelayan Merugi Rupiah di Ujung Tanduk Jangan diskip ikuti terus sampai akhir pembahasan.

Pada tanggal 1 Agustus 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional. Kenaikan ini didorong oleh beberapa komoditas unggulan seperti gabah, cabai rawit, tomat, dan kelapa sawit.

Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartin, NTP mengalami peningkatan sebesar 0,76% dibandingkan bulan Juni 2025, mencapai angka 122,64. Hal ini disebabkan oleh kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 1,18%, menjadi 152,67, yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,42%, menjadi 124,48.

Subsektor hortikultura mencatat peningkatan NTP tertinggi, yaitu sebesar 6,51%, mencapai 131,04. Komoditas seperti cabai rawit, tomat, bawang merah, dan kol menjadi pendorong utama kenaikan It di subsektor ini.

Namun, kondisi berbeda terjadi pada Nilai Tukar Nelayan (NTN). Meskipun indeks harga yang diterima nelayan naik 0,43%, kenaikan ini lebih rendah dibandingkan kenaikan harga yang dibayarkan nelayan sebesar 0,54%. Komoditas seperti cakalang, kepiting laut, gabus, dan tuna menjadi faktor penghambat peningkatan It bagi nelayan.

Secara keseluruhan, peningkatan NTP menunjukkan adanya perbaikan dalam daya beli petani. Namun, fluktuasi harga komoditas dan perbedaan kondisi antara sektor pertanian dan perikanan perlu menjadi perhatian untuk menjaga stabilitas ekonomi petani dan nelayan.

Tabel Perbandingan NTP dan NTN

Indikator NTP NTN
Kenaikan Indeks Harga Diterima 1,18% 0,43%
Kenaikan Indeks Harga Dibayar 0,42% 0,54%
Peningkatan NTP/NTN 0,76% (Tidak disebutkan secara spesifik, namun implikasinya lebih rendah dari NTP)

Begitulah ringkasan menyeluruh tentang petani untung nelayan merugi rupiah di ujung tanduk dalam economy, news, indonesia, dunia yang saya berikan Saya berharap artikel ini menambah wawasan Anda selalu bersyukur atas pencapaian dan jaga kesehatan paru-paru. Ayo sebar informasi baik ini kepada semua. lihat konten lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.